Analisis Potensi Interaksi Obat Pasien Tuberkulosis Paru Di Poli Anak Rumah Sakit Imanuel Wayhalim Bandar Lampung Periode Oktober - Desember 2022

Maria Maya Eka Oktavia, Martinus Peranginangin, Annisa Primadiamanti

Abstract


Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.TB). Pengobatan yang diberikan kepada pasien tuberkulosis biasanya terdiri dari Rifampisin, Pirazinamid, Etambutol, dan Streptomisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi interaksi obat dalam pengobatan pasien anak tuberkulosis yang dirawat di Poli Anak RS Imanuel Wayhalim Bandar Lampung pada periode Oktober hingga Desember 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif non-eksperimental (observasional), dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan secara retrospektif diambil dari rekam medik pasien tuberkulosis di poli anak RS Imanuel Wayhalim Bandar Lampung periode Oktober – Desember 2022. Hasil penelitian didapatkan karakteristik pasien TB usia tertinggi adalah usia balita (0-5 tahun) sebanyak 35 pasien (83,3%), jenis kelamin tertinggi adalah laki- laki sebanyak 27 kasus (64%). Potensi interaksi obat dalam terapi pasien anak dengan TBC menunjukkan adanya interaksi farmakokinetik antara obat anti tuberkulosis (OAT) yang terjadi dalam dua kasus (50%) serta interaksi farmakodinamik OAT juga dalam dua kasus (50%). Selain itu, terdapat 10 kasus (45,5%) interaksi farmakokinetik antara OAT dan obat lain yang terjadi pada fase metabolism, serta 12 kasus (54,5%) interaksi farmakodinamik OAT dengan obat lain. Dari segi tingkat keparahan interaksi obat, interaksi antara OAT menunjukkan bahwa terdapat dua kasus (100%) dengan kategori major. Sementara itu, untuk interaksi obat OAT dengan obat lain, ditemukan enam kasus (43%) dengan tingkat keparahan major dan delapan kasus (57%) dengan kategori moderate. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rifampisin berinteraksi secara signifikan dengan isoniazid dan triamcinolon. Farmakokinetika pada fase metabolisme sering terjadi pada interaksi obat, dan sebagian besar tingkat keparahan interaksi obat berada pada kategori moderat.


Keywords


Tuberkulosis; OAT; Interaksi Obat

Full Text:

PDF

References


Adiatama, T.Y. 2000. Tuberkulosis : Diagnosis, Terapi, dan Masalahnya. Jakarta: Laboratorium Mikrobakteriologi RSUP Persahabatan Yakarta.

Aschenbrenner, D.S., dan Venable, S.J. 2009. Drug Therapy in Nursing, 3rd edition. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia. pp.61-63.

Baxter, K. 2010. Stockley’s Drug Interaction Ninth Edition.London: Pharmaceutical Press

Chairns, D. 2006. Intisari Kimia Farmasi, Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. hal: 103.

Chelmow, D., Geibel, J., Grimm, L., Harris, J.E., Maron, D.J., Meyers, A.D., et al., Drug Interaction Checker, Medscape, http://reference.medscape.com/druginteractionchecker, diakses tanggal 6 Agustus 2014

Djojodibroto, D. 2007. Respirologi. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Depkes RI. 2011. TBC Masalah Kesehatan Dunia. Jakarta : BPPSDMK

Depkes RI. 2011, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal: 6- 29

Dipiro J., Dipiro C., Wells B., Schwinghammer T., 2008,

Pharmacoterapy Handbook, Seventh Edition, Mc Graw Hill Company, Columbia, pp. 532- 543.

Gitawati R. 2008. Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya, Media Litbang Kesehatan, Vol. XVIII No. 4, p. 175.

Heemskerk, D., Caws, M., Marais, B., Farrar, J. 2015. Tuberculosis in Adult and children. Switzerland: Springer International Publishing;

International Council of Nurses. 2015. TB Guidelines for Nurse in the Care and Control of Tuberculosis and Multidrug Resistance Tuberculosis 3th ed. Geneva: ICN.3

Katzung, BG., Master, SB., Trevor, AJ. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik 12th ed. New York: Mc Graw-Hill Companies

Kemenkes RI. 2013. Petunjuk Teknis Manajemen TB anak Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kemenkes RI. 2017 Data dan Informasi: Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK 01.07/MENKES/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khrishna Bihari Gupta, Rajesh Gupta, Atulya Atreja, M. V. (2020). Tuberculosis and nutrition. Deutsches Medizinisches Journal, 12, 145–149.

Lusiana. 2006. Penatalaksanaan Penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Temanggung Periode Januari-Desember 2005. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma. [Skripsi]. Yogyakarta

Mansjoer, Arif., dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 FKUI. Jakarta : Medica Moscou, Snipe. 2009. Pharmacology For Pharmacy Technicians. Kanada: Mosby Elsevier, 54

Musuenge., Beatrice, B., Ghislain, G. P. (2020). Nutritional Status of Patients with Tuberculosis and Associated Factors in the Health Centre Region of Burkina Faso. 12, 2540; Department of Public Health, China Medical University

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

Ramayanti, F., Nurfadhilah., Triana, S., Ernyasih. 2022. Gambaran Pelayanan Klinik Sanitasi pada Penyakit ISPA dan Tuberkulosis di Masa Pandemi. Environmental Occupational Health and Safety Journal. 3(1): 11-20

Robert L, Wani S. 2013. Clinical Manifestation of Pulmonary and Extra-pulmonary Tuberculosis. South Sudan Medical Journal.; 6(3). 1.

Rokom. 2022. Tahun ini, Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar- besaran. Tersedia pada website: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis- media/20220322/4239560/tahun-inikemenkes-rencanakan-skrining-tbc- besar-besaran/. Diakses pada tanggal 17 Januari 2023

Setiawati A. Gunawan, S.G. 2007. Interaksi Obat dalam Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, hal 862-873, Bagian Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.

Shilvina Widi. 2022. Kemenkes: 61.594 Anak Terjangkit TBC hingga November 2022. Tersedia pada: https://dataindonesia.id/ragam/detail/kemenkes- 61594-anak-terjangkit-tbc-hingga-november-2022. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2023

Soemantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba Merdeka. Jakarta

Steingart KR dkk. 2006. Fluorescence Versus Conventional Sputum Smear Microscopy For Tuberculosis: A Systematic Review. Lancet Infect Dis; 6. 57- 81

Syamsudin. 2011. Interaksi Obat Konsep Dasar dan Klinis, Penerbit Universitas Jakarta: Indonesia, hal.1-12.

Tatro, D. 2009. Drug Interaction Facts.editor: David S. Tatro.St. Louis, Missouri: Facts and Comparisons.

Thanacody, 2012. Drug Interaction. Dalam buku: Walker R dan Whittlesea, Editor. Clinical Pharmacy and Therapeutics. Fifth Edition. London : Churchill Livingstone Elsevier, 50,51,57,58,59,119-131

Umar, R. 2022. 3.606 Kasus TBC Ditemukan di Bandar Lampung Sepanjang 2022. Tersedia pada lampost.co website: https://m.lampost.co/berita-3- 606-kasus-tbc-ditemukan-di-bandar-lampungsepanjang-2022.html. Diakses pada tanggal 17 Januari 2023.

Widagdo, (2011). Masalah dan Tata laksana Penyakit Infeksi pada Anak. Jakarta: Sagung Seto.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v9i3.20123

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI