Hubungan Sumber Air Bersih Dan Perilaku Cuci Tangan Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Labuhan Ratu
Abstract
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada balita yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah, termasuk di Kelurahan Labuhan Ratu. Data Puskesmas setempat menunjukkan peningkatan kasus dari 169 kasus pada tahun 2023 menjadi 497 kasus pada tahun 2024, yang mengindikasikan adanya permasalahan pada faktor-faktor risiko yang memengaruhi kejadian diare. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sumber air bersih dan perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare pada balita. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang ini melibatkan 85 ibu yang memiliki balita berusia 1–5 tahun, dengan analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (60%) menggunakan sumber air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan, dan 60% ibu memiliki perilaku cuci tangan yang kurang baik. Kejadian diare ditemukan pada 67,1% balita, dengan hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sumber air bersih dengan kejadian diare (p=0,0001; OR=10,154) serta antara perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare (p=0,0001; OR=10,154). Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan akses terhadap air bersih dan promosi perilaku cuci tangan yang benar sebagai upaya pencegahan diare pada balita.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adisasmito, W. (2007). Faktor risiko diare pada bayi dan balita di Indonesia: Systematic review penelitian akademik bidang kesehatan masyarakat. Jurnal Makara Kesehatan, 11(1), 1–10.
Astutik, E., & Tama, T. D. (2024). Socioeconomic inequalities, water, sanitation, hygiene and diarrheal disease among children under five years in Indonesia. Jurnal Berkala Epidemiologi, 12(2), 143–151. https://doi.org/10.20473/jbe.v12i22024.143-151
B, H., & Hamzah, S. (2021). Hubungan penggunaan air bersih dan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 761–769. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2078
Damayanti, N. (2024). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2024. [Tugas Akhir, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang].
Depkes RI. (2010). Buku pedoman pengendalian penyakit diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. (2023). Profil kesehatan Kota Bandar Lampung 2023.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2024). Profil kesehatan Provinsi Lampung 2024.
Halim, J., Louisa, M., Ariesanti, Y., Mayun, I. G. A. R. U., Widhianingsih, D., & Denilson. (2024). Pelatihan peningkatan PHBS dan pengelolaan air siap konsumsi pada masyarakat wilayah RW 006, Kelurahan Tanjung Duren Selatan. Jurnal Abdimas Kesehatan Terpadu, 3(1), 35–41. https://doi.org/10.25105/jakt.v3i1.20119
Handriani, W. (2017). Hubungan sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya. Jurnal Berkala Kesehatan, 1(1), 1–8.
Kementerian Kesehatan RI. (2010). Tatalaksana diare pada balita.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Panduan cuci tangan pakai sabun.
Komala, S., & Pangestika, R. (2024). Hubungan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Mekarjaya, Kota Depok. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 18(1), 26–32. https://doi.org/10.26630/rj.v18i1.4461
Lavena, P., & Lestari Adriyanti, S. (2017). Perilaku ibu balita tentang cuci tangan pakai sabun dan kejadian diare pada balita. Jurnal Sehat Mandiri, 12(2), 45–50.
http://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm
Luby, S. P., Agboatwalla, M., Feikin, D. R., Painter, J., Billhimer, W., Altaf, A., & Hoekstra, R. M. (2005). Effect of handwashing on child health: A randomised controlled trial. The Lancet, 366(9481), 225–233. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(05)66912-7
Maulana, A. F., & Notobroto, H. B. (2023). Hubungan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Pulau Jawa (Analisis data SDKI 2017). Media Gizi Kesmas, 12(2), 785–789. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.785-789
Nawalia, C., Ningsih, F., & Tambunan, L. N. (2022). Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita. Jurnal Surya Medika (JSM), 8(2), 78–85.
https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/3858
Notoadmodjo, S. (2014). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Permenkes RI. (2017). Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi, kolam
renang, solus per aqua, dan pemandian umum. https://peraturan.bpk.go.id/Details/112092/permenkes-no-32-tahun-2017
Ramadhani, Z. T., Muniroh, L., & Abihail, C. T. (2023). Hubungan sumber air bersih, kepadatan hunian, dan daerah tempat tinggal dengan kejadian diare pada balita di Indonesia. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 23(3), 72–79.
Risnawati. (2022). Hubungan mencuci tangan ibu pakai sabun dengan kejadian diare pada balita di Desa Aek Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2022. [Skripsi, Universitas Aufa Royhan].
Sahani, R., & Limbong, M. (2020). Hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian diare pada anak usia sekolah di SDN 02 Pelemsengir Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 123–131.
Umiati. (2009). Hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali tahun 2009. [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta].
UNICEF. (2021). Laporan tahunan UNICEF 2020–2021: Air, sanitasi, dan kebersihan untuk anak-anak. UNICEF Indonesia.
UNICEF. (2023). State of the world’s children 2023: Water, sanitation and hygiene. United Nations Children’s Fund.
WHO. (2024). Global diarrhoea burden report 2024. World Health Organization.
WHO & UNICEF. (2023). Progress on household drinking water, sanitation and hygiene 2000–2022: Special focus on inequalities. WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme (JMP).
DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v9i3.21823
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Medika Malahayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
(1).jpg)

1.png)
