Hubungan Kadar Hba1c Dengan Retinopati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 DI Rumah Sakit Bintang Amin
Abstract
Hiperglikemia yang berlangsung lama pada pasien diabetes melitus akan meningkatkan resiko timbulnya komplikasi mikrovaskular seperti retinopati diabetik. Retinopati diabetik merupakan komplikasi yang disebabkan oleh terhambat suplai nutrisi ke retina yang menyebabkan terbentuknya pembuluh darah baru yang abnormal, mudah bocor, sehingga terjadi gangguan penglihatan bahkan kebutaan permanen. Hiperglikemik tersebut dapat dievaluasi dengan pemeriksaan HbA1c dengan nilai 6,5% sebagai nilai untuk mendiagnosis dini retinopati diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA11c dengan retinopati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu diketahui karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengalami retinopati diabetik di Rumah Sakit Bintang Amin umumnya ditemukan pada rentang usia 46-65 tahun (76,7%), dengan mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan (63,3%). Selain itu, sebagian besar pasien tersebut mengalami PDR (70%) dan memiliki kadar HbA1c yang buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2024, terdapat hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c diagnostik dengan retinopati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Bintang Amin dengan P=0,048 (<0,05). Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c target dengan retinopati diabetik karena nilai P=0,599 (>0,05).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Sirodj, R. A., & Afgani, W. (2023). Penerapan Oracle Enterprise Architecture Development (OADP) Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Aset Properti: Studi Kasus PT. Pos Properti Indonesia. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, 3(1), 31–39.
Alwi, I. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. In Interna Publishing.
Amran, P., & Rahman. (2020). Gambaran Hasil Pemeriksaan Hba1c Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan, 9(2), 149–155.
Chandra, P., Rahayu, R. B., Melani, E., Kesehatan, A. A., Piksi, P., & Bandung, G. (2021). Hubungan Antara Kadar Hba1c Dengan Tingkat Keparahan Retinopati Diabetika Pada Pasien Diabetes Melitus Di Klinik Mata Nusantara Jakarta The Relationship between HbA1C Level and Severity of Diabetic Retinopathy in Diabetes Melitus Patients in Eye Clinic of. Jurnal Sains Kesehatan, 28(2), 45–51.
Hana, N., & Hakim, A. W. (2023). Laporan Kasus Retinopati Diabetik Proliferatif : Faktor Risiko dan Penatalaksanaan. Jurnal Pandu Husada, 4(1), 16–20.
Kemkes. (2023). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Tata Laksana Retinopati Diabetika. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–36.
Milita, F., Handayani, S., & Setiaji, B. (2021). Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II pada Lanjut Usia di Indonesia (Analisis Riskesdas 2018). Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 17(1), 9.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Noventi, I. (2018). Faktor Resiko Retinopati Diabetika : A Case – Control. The Indonesian Journal of Health Science, 10(2), 1–10.
Nurhabiba, F. D., Misdalina, M., & Tanzimah. (2023). Kemampuan Higher Order Thinking Skill (HOTS) Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi SD 19 Palembang. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri, 09(03), 429–504.
Nursyamsi, N., Muhiddin, H. S., & Jennifer, G. (2018). Knowledge of Diabetic Retinopathy Amongst Type Ii Diabetes Mellitus Patients in Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital. Nusantara Medical Science Journal, 3(2), 23.
Perdami. (2018). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Retinopati Diabetika. Perdami, 6–26.
Putri, A. D., Hendriati, & Afriant, R. (2024). Hubungan Kadar HbA1c Terhadap Derajat Retinopati Diabetik di RSUP Dr. M. Djamil. Medic Nutricia, 8(5).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Alfabeta.
Syuhada, R., Muchtar, H., Detty, A. U., & Serly, K. S. (2022). Prevalensi Pendarahan Retina Pada Penderita Diabetes Melitus di Poliklinik Mata Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. 2(1), 95–100.
Wardani, A. K., & Isfandiari, M. A. (2014). Family Support and Glucose Control Related to Microvascular Complications Symptoms.
Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 1.
WHO. (2019). Classification Of Diabetes Mellitus 2019. Clinics in Laboratory Medicine, 12(1).
Widiasari, K. R., Wijaya, I. M. K., & Suputra, P. A. (2021). Diabetes Melitus Tipe 2: Faktor Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana. Ganesha Medicine, 1(2), 114.
Yanti, E. M., Hermawan, D., & Yanti, D. E. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Strategi Pencegahan Tersier Pada Penderita Retinopati Diabetik di Poli Mata RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022. Jurnal Dunia Kesmas, 11(4), 39–51.
DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v9i3.20045
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Medika Malahayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
(1).jpg)

1.png)
