Differences In The Effectiveness Of Red Onion Compress Therapy On Fever In Infants Post-DPT Immunization

Ni Ketut Marnila Wati -  S1 Midwifery Study Program, Malahayati University, Indonesia
Nita Evrianasari* -  Profesi Bidan Universitas Malahayati, Indonesia
Yuli Yantina -  S1 Midwifery Study Program, Malahayati University, Indonesia
Achmad Farich -  Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, Indonesia

Pendahuluan: Demam yang sering terjadi pasca imunisasi atau sering disebut dengan KIPI. KIPI merupakan suatu gangguan yang sering terjadi pada bayi dan balita. Data Riset Kesehatan Dasar di Indonesia, terdapat 33,4% bayi yang mengalami KIPI dan 6,8% mengalami KIPI dengan demam tinggi. Menurunkan berbagai cara, salah satu diantaranya menggunakan kompres bawang merah.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi kompres bawang merah terhadap demam pada bayi pasca imunisasi DPT di Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat Inap Indraloka Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2024.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pre experiment dan one group pretest and posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian bayi yang demam pasca imunisasi DPT di Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat Inap Indraloka Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat berjumlah 40 orang. Teknik sampel yang digunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata suhu tubuh sebelum diberikan terapi kompres bawang merah pada bayi pasca imunisasi DPT adalah 38,038oC dan setelah diberikan terapi kompres bawang merah menurun menjadi 37,15 oC. Dengan median sebelum di kompres 38,0 oC dan sesudah di kompres 37,0 oC Hasil uji wilcoxon didapatkan p value 0,000 < 0,05 artinya ada perbedaan pengaruh terapi kompres bawang merah terhadap demam pada bayi pasca imunisasi DPT.

Kesimpulan: Ada perbedaan pengaruh terapi kompres bawang merah terhadap demam pada bayi pasca imunisasi DPT.

 

Kata kunci: Kompres, Bawang Merah, Demam, Imunisasi DPT, KIPI

 

ABSTRACT

 

Introduction: Fever occurring after immunization, often referred to as Adverse Events Following Immunization (AEFI), is a common issue in infants and toddlers. According to the Basic Health Research data in Indonesia, 33.4% of infants experience AEFI, and 6.8% of them have high fever. Various methods can be used to manage fever, one of which is using a red onion compress.

Purpose: This study aims to determine the difference in the effect of red onion compress therapy on fever in infants post-DPT immunization in the working area of Indraloka Jaya Primary Health Care, Tulang Bawang Barat Regency 2024.

Method: This is a quantitative study using a pre-experimental design with a one-group pretest and posttest approach. The sample consists of 40 infants experiencing fever post-DPT immunization in the working area of Indraloka Jaya Primary Health Care, Tulang Bawang Barat Regency. Purposive sampling was used for selecting the sample. Data analysis was conducted using the Wilcoxon test.

Results: The results indicate that the average body temperature before administering red onion compress therapy was 38.038°C, and it decreased to 37.15°C after the therapy. The median temperature before the compress was 38.0°C and 37.0°C after the compress. The Wilcoxon test yielded a p-value of 0.000 < 0.05, indicating a significant difference in the effect of red onion compress therapy on fever in infants post-DPT immunization.

Conclusion: A significant difference in the effect of red onion compress therapy on fever in infants post-DPT immunization.

 

Keywords: Compress, Red Onion, Fever, DPT Immunization, AEFI


  1. Ambarwati, T & Iswati, R.S. (2023). Pengaruh Kompres Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pasca Imunisasi Dpt Pada Bayi Usia 2- 6 Bulan Di Puskesmas Kedungdung Kecamatan Modung. Prosiding Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian
  2. Ayu, E. I., Irwanti, W., Mulyanti. (2015). Kompres Air Hangat Pada Daerah Aksila dan Dahi terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Di PKU Muhammadiyah Kutoarjo. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. Vol. 3, No. 1, hal. 10-14. ISSN: 2354-7642.
  3. Azriful, A., Bujawati, E., Habibi, H., Aeni, S., & Yusdarif, Y. (2018). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Al-sihah: The Public Health Science Journal, 10(2). https://doi.org/10.24252/as.v10i2.6874
  4. Dompas, Robin. (2019). Efektivitas Kompres Bawang Merah Terhadap Suhu Tubuh Anak Demam Setelah Imunisasi Di Puskesmas Bailing Kota Manado. Jidan Poltekkes Kemenkes Manado
  5. Etika Dewi Cahyaningrum (2017). Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum Dan Setelah Kompres Bawang Merah. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2
  6. Fadli, F., & Hasan, A. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Febris. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH, 7(2), 78–83.
  7. Faridah (2018). Pengaruh Pemberian Tumbukan Bawang Merah Sebagai Penurun Suhu Tubuh Pada Balita Demam Di Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2018
  8. Harianah Akib. (2014). Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Usia 0-1 Tahun Yang Mengalami Demam Pasca Imunisasi DPT Di Desa Semboro. Jurnal kesehatan dr. Soebandi Vol. 5 No. 1
  9. Kemenkes RI. (2014). Buku Ajar Imunisasi. Jakarta : Kemenkes RI.
  10. Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, issued 2017. Jakarta : Kemenkes RI.
  11. Kementerian Kesehatan RI. (2016). INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI.
  12. Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI
  13. Kemenkes RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kemenkes RI
  14. Kurnia, N., & Hanifa, F. (2023). Studi Kasus Efektivitas Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Bayi Pasca Imunisasi DPT Di PMB. N: The Effectiveness Of Red Onion Compress In Reducing Body Temperature Of Infants Post DPT Immunization At PMB N. Binawan Student Journal, 5(3), 112-117.
  15. Kurniati CH, Azizah AN. (2018). Pemanfaatan Obat Herbal Penurun Panas Pada Balita Sakit di Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas. The 8thUniversity Research Colloquium:
  16. Maryunani, A. (2015). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM.
  17. Pebriani, R., Handayani, L., Kusvitasai, H. (2023). Pengaruh Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) Pentabio. JURNAL JRIK Vol 3 No. 3 (November 2023)
  18. Rachmad, suryani, Dea, Bareso .(2012). Penentuan Efektifitas Bawang Merah Dan Ekstak Bawang Merah (Allium cepa var. Ascalonicum) Dalam Menurunkan Suhu Bahan
  19. Rahmawati, E. D., Isnaini, N., Lathifah, N. S., & Yuantina, Y. (2024). Efektivitas Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak dengan Demam Pasca Imunisasi DPT di Desa Sukanegara. Malahayati Nursing Journal, 6(1), 214-221.
  20. Setiawandari. (2021). Efektivitas Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak dengan Demam Pasca Imunisasi DPT Pentabio. Jurnal 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, Volume 11 Nomor 1, Februari 2021
  21. Vedjia Medhyna (2020). Pengaruh Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Bayi Saat Demam Pasca Imunisasi Di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Musi Rawas. Maternal Child Health Care Journal Volume 2. No.2 (July,2020)
  22. Wardiyah, A. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami Demam Di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik. Vol. 10, No. 1, Hal. 3644.
  23. WHO. (2014). Global Immunization Data: World Health Organization.
  24. Yanti Mulyanti, (2013). Faktor-Faktor Internal Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Situ Gintung Ciputat Tahun 2013. Skripsi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Open Access Copyright (c) 2024 JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)