Hubungan Tingkat Pendapatan, Pendidikan, dan Kepemilikan Jamban dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Sari
ABSTRACT
The behavior of opened defecation (BABS) was an action that could had a negative impact on public health. Human wasted disposed of carelessly could breed pathogens that can infect the community. The behavior of opened defecation can influenced by various factors such as knowledge, education, income, toilet ownership, supported from health officers, etc. The purpose of this researched was to determine the relationship between income leveled, education, and latrine ownership with open defecation behavior in Sukamulya Village. The typed of this researched was quantitative correlation with a cross-sectional approached. The population in this studied consisted of all headed of households or family members in Sukamulya Village, Dusun III,Rancaekek District, Bandung Regency. The sample size obtained and used in this studied was 503 respondents used the total sampling technique. Data collection carried out used questionnaires and observations. The data analysis conducted included univariate and bivariate analysis using the Chi-Square tested. This studied founded that there was still individuals in Sukamulya Village who engaged in Opened Defecation Behavior (ODB), totaling 62 people (12.3%).The results of the statistical tested used Chi-Square obtained p-valued for income leveled (p = 0.584), education (p = 0.565), and latrine ownership (p = 0.491). It could have concluded that opened defecation remained an environmental health issue in Sukamulya Village. Factors such as income leveled, education, and latrine ownership
Keywords: Open Defecation Behavior (OD), Family Income, Education, Latrine Ownership.
ABSTRAK
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) merupakan suatu tindakan yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Kotoran manusia yang dibuang secara sembarangan dapat menimbulkan bibit penyakit yang dapat menularkan masyarakat. Perilaku BABS dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, pendidikan, pendapatan, kepemilikan jamban, dukungan petugas kesehatan dll. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan, pendidikan dan kepemilikan jamban dengan perilaku BABS di Desa Sukamulya. Penelitian ini merupakan kuantatif korelasi dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga atau anggota keluarga di Desa Sukamulya dusun III Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Besar yang didapatkan dalam penelitian ini sebanyak 503 responden menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data yang dilakukan berupa analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat di Desa Sukamulya masih terdapat yang berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebanyak 62 orang (12.3%). Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square didapatkan p-value tingkat pendapatan (p = 0.584), pendidikan (p = 0.565), kepemilikan jamban ( p = 0.491). Dapat disimpulkan bahwa BABS masih menjadi masalah kesehatan lingkungan di Desa Sukamulya. Faktor tingkat pendapatan, pendidikan, dan kepemilikan jamban tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan perilaku BABS.
Kata Kunci: Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Pendapatan, Pendidikan, Kepemilikan Jamban
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Ajemu, K. F., Desta, A. A., Berhe, A. A., Woldegebriel, A. G., & Bezabih, N. M. (2020). Latrine Ownership and Its Determinants in Rural Villages of Tigray, Northern Ethiopia: Community-Based Cross-Sectional Study. Journal of Environmental and Public Health, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/2123652
Alemu, Z. A., Adugna, E. A., Kidane, A. W., Girmay, A. M., Weldegebriel, M. G., Likasa, B. W., Serte, M. G., Teklu, K. T., Alemayehu, T. A., Liyew, E. F., Tasew, G., Mehari, Z., Tollera, G., & Tessema, M. (2024). Prevalence of Open Defecation Practice and Associated Factors Among Households in Geshiyaro Project Implementation Sites in Ethiopia: A Cross-Sectional Study. Environmental Health Insights, 18. https://doi.org/10.1177/11786302241252732
Annisa, C., & Susilawati. (2022). Gambaran Sanitasi Lingkungan Terhadap Sarana Air Bersih dan Jamban Keluarga di Kelurahan Sukaraja.
Aulia, A., Nurjazuli, N., & Darundiati, Y. H. (2021). Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Desa Kamal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 166–174.
Ayuningtyas, R. D., Budiyono, B., & Dewanti, N. A. Y. (2020). Gambaran Sanitasi Lingkungan di Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016-2018. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 19(2), 170–176. https://doi.org/10.14710/mkmi.19.2.170-176
BPS. (2020). Persentase Rumah Tangga yang Masih Mempraktikkan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Tempat Terbuka menurut Provinsi dan Klasifikasi Desa. BPS. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjE3NiMy/persentase-rumah-tangga-yang-masih-mempraktikkan-buang-air-besar-sembarangan--babs--di-tempat-terbuka-menurut-provinsi-dan-klasifikasi-desa.html
Coffey, D., Gupta, A., Hathi, P., Khurana, N., Srivastav, N., Vyas, S., & Spears, D. (2014). Open Defecation: Evidence from a New Survey in Rural North India. Economic and Political Weekly, 49(38), 43–55. http://www.jstor.org/stable/24480705
Dinas Kesehatan RI. (2024). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.
Entjang, I. (1991). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung. Penerbit PT Citra Aditya Bakti.
Juliana, C., Oktaniara, S., & Syahril. (2022). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan STBM Pilar 1 (Buang Air Besar Sembarangan) Pada Masyarakat. 6(1).
Kemenkes RI. (n.d.). Laporan Nasional Riskesdas 2018.
Kementerian kesehatan RI. (2024). Profil Kesehatan Indonesia 2023.
Kurniatillah, N., Hayat, F., & Masyruroh, A. (2023). Factors related to open defecation behavior: A cross-sectional study in Serang City, Banten, Indonesia. Public Health of Indonesia, 9(2), 57–65. https://doi.org/10.36685/phi.v9i2.682
Maharani, F. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembatamgan Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Timur Tahun 2022. Universitas Jambi.
Osumanu, I. K., Kosoe, E. A., & Ategeeng, F. (2019). Determinants of Open Defecation in the Wa Municipality of Ghana: Empirical Findings Highlighting Sociocultural and Economic Dynamics among Households. Journal of Environmental and Public Health, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/3075840
Paul, B., Simon, D. J., Kiragu, A., Généus, W., & Emmanuel, E. (2022). Socio-economic and demographic factors influencing open defecation in Haiti: a cross-sectional study. BMC Public Health, 22(1). https://doi.org/10.1186/s12889-022-14619-2
Permana, E. D., Yanti, D. E., & Angelina, C. F. (2021). Hubungan Sikap Buang Air Besar, Kepemilikan Jamban dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulok Sukamara Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung Tahun 2020. Jurnal Dunia Kesmas, 10(3), 284. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Permenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. www.hukumonline.com
Pertiwi, W. E., & Sari, R. M. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulomerak Kabupaten Cilegon. Jurnal PPPKMI, 01(1), 1–08.
Radifa, R. A. D., Sari, N. P., & Wahyudi, A. (2021). Hubungan sanitasi dasar, pengetahuan, perilaku dan pendapatan terhadap kebiasaan buang air besar sembarangan di Kelurahan Laksamana Wilayah Kerja Puskesmas Dumai Kota Tahun 2020. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 11(2), 121–136.
Saleem, M., Burdett, T., & Heaslip, V. (2019). Health and social impacts of open defecation on women: a systematic review. BMC Public Health, 19, 1–12.
Sholihin, A. I. (2013). Buku pintar ekonomi syariah. Gramedia Pustaka Utama.
Takhelchangbam, N. D., Saxena, D., Sachan, D., Jain, P. K., Shukla, S. K., Srivastava, D. K., & Bajpai, P. K. (2023). Barriers of household toilet utilization among toilet owners in a rural area of Northern India: An analytical cross-sectional study. Journal of Family Medicine and Primary Care, 12(9), 1984–1990. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_515_23
Temesgen, A., Adane, M. M., Birara, A., & Shibabaw, T. (2021). Having a latrine facility is not a guarantee for eliminating open defecation owing to sociodemographic and environmental factors: The case of Machakel district in Ethiopia. PLoS ONE, 16(9 September). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0257813
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v5i9.19357
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler