Hubungan Perilaku Bullying terhadap Resiliensi Remaja di SMP Negeri 13 Kota Bandar Lampung
Sari
ABSTRACT
Bullying among adolescents is a serious issue that can impact their psychological development. Data from the World Health Organization (WHO) indicates that around 30% of adolescents worldwide experience bullying, though not all exhibit low resilience. Furthermore, a pre-survey conducted through interviews and questionnaires at SMP N 13 revealed that 12 students were victims of bullying behavior. This study aims to investigate the relationship between high levels of bullying and high resilience among adolescents. To determine the relationship between bullying behavior and resilience among adolescents. This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design. The population consisted of all seventh-grade students at SMP N 13 Bandar Lampung, totaling 296 students, with a sample size of 170 respondents. Sampling was done using a random sampling technique, and data analysis was conducted using the chi-square statistical test. Based on the frequency distribution of bullying, 60.6% of respondents experienced very high levels of bullying, while 39.4% experienced very low levels of bullying. Regarding resilience, 45.9% of respondents had very high resilience, while 54.1% had very low resilience. The study found a p-value of 0.001 with an Odds Ratio of 2.981. This study reveals a significant relationship between bullying behavior and adolescent resilience (p-value 0.001, OR 2.981) at SMP N 13 Bandar Lampung in 2024. Therefore, it is recommended that schools enhance awareness and education by increasing awareness of the negative impacts of bullying through educational programs and anti-bullying campaigns. This can include workshops, seminars, and other activities involving students, teachers, and parents. Additionally, schools should develop effective prevention and intervention programs to address bullying cases. These programs should include training for school staff on how to recognize signs of bullying and how to handle it effectively.
Keywords: Bullying, Resilience, Adolescents
ABSTRAK
Bullying di kalangan remaja adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis mereka. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 30% remaja di seluruh dunia mengalami bullying, namun tidak semua dari mereka menunjukkan resiliensi yang rendah. Selain itu, didapat juga data pre survey melalui wawancara dan penyebaran kuesioner di SMP N 13 yang menunjukan bahwa terdapat 12 siswa/siswi korban perilaku bullying.Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara tingkat bullying yang tinggi dan resiliensi yang tinggi pada remaja. Diketahui hubungan perilaku bullying terhadap resiliensi remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas VII SMP N 13 Kota Bandar Lampung sebanyak 296 orang dengan jumlah sampel 170 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling serta analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Berdasarkan distribusi frekuensi bullying 60,6% responden mengalami perilaku bullying sangat tinggi dan 39,4% mengalami perilaku bullying sangat rendah. Berdasarkan distribusi frekuensi resiliensi 45,9% responden memiliki resiliensi sangat tinggi sedangkan 54,1% memiliki resiliensi sangat rendah. Didapatkan p-value 0,001 dengan Odd Ratio 2,981. Penelitian ini mengungkapkan adanya hubungan signifikan antara perilaku bullying dengan resiliensi remaja dengan (p-value 0,001 .OR 2,981) di SMP N 13 Kota Bandar Lampung Tahun 2024. Maka dari itu disarankan bagi sekolah untuk meningkatkan Kesadaran dan Edukasi, Sekolah perlu meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif bullying melalui program edukasi dan kampanye anti-bullying. Ini bisa mencakup workshop, seminar, dan kegiatan lain yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Serta mengembangkan Program Pencegahan dan Intervensi, yang efektif untuk menangani kasus bullying. Program ini harus mencakup pelatihan bagi staf sekolah tentang cara mengenali tanda-tanda bullying dan bagaimana menanganinya secara efektif.
Kata Kunci: Bullying, Resiliensi, Remaja
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Eem & Esya,(2018) Resiliensi Kemampuan Bertahan dalam Tekanan dan Bangkit dari Keterpurukan. CV Pilar Nusantara Jl. Soekarno Hatta No.131 Pedurungan Kota Semarang Jawa Tengah.
Ruslan et al., (2020). Resilience And Criminal Behaviour Involvement Among Juveniles In Malaysia: A Case Study. International Journal Of Academic Research 10(12), 497–507.
Yuliani, S., Widianti, E., & Sari, S. P (2018). Resiliensi remaja dalam menghadapi perilaku bullying. Jurnal Keperawatan BSI, 6(1).
Rismelina, D. (2020). Pengaruh strategi koping dan dukungan sosial terhadap resiliensi pada mahasiswi korban kekerasan dalam rumah tangga. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(2), 195-201.
WHO (2020). Global status report on preventing violence against children 2020
KPAI R.N, (2020).) Data Kasus Pengaduan Anak 2016 – 2020. Bank Data Perlindungan Anak. https://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/datakasuspengaduan-anak-2016-2020
Ungar, M. (2008). Resilience across cultures. The British Journal of Social Work, 38(2), 218-235.
Conor & Davidson (2020). Development of a new resilience scale: The Connor‐Davidson resilience scale (CD‐RISC). Depression and anxiety, 18(2), 76-82.
Kharis, A. (2019) Dampak Bullying Terhadap Perilaku Remaja (Studi pada SMKN 5 Mataram). JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 7 44-55.
Slonje, R., Smith, P. K., & Frisén, A. (2020) The nature of cyberbullying, and strategies for prevention. Computers in human behavior, 29(1), 26-32.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v7i8.20898
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License