Program Edukasi Jajanan Sehat dan Pelatihan Kebersihan Urogenitalia untuk Pencegahan Penyakit Ginjal dan Infeksi Saluran Kemih di Mi Darunnajah Debong Kulon Kota Tegal

Cuciati Cuciati, Dwi Uswatun Khasanah, Didi Hermawan

Sari


ABSTRAK

 

Anak usia sekolah dasar rentan terhadap gangguan kesehatan akibat konsumsi jajanan yang tidak sehat dan kebiasaan menjaga kebersihan diri yang kurang optimal. Salah satu dampak serius dari kebiasaan ini adalah meningkatnya risiko penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK). Kurangnya edukasi sejak dini mengenai pentingnya memilih jajanan sehat dan menjaga kebersihan organ urogenital menjadi faktor penyebab utama. Untuk itu, diperlukan intervensi edukatif yang terarah dan menarik guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang jajanan sehat dan cara menjaga kebersihan organ urogenitalia sebagai Upaya untuk mencegah penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih. Metode yang digunakan yaitu ceramah dengan menggunakan power point dan video edukasi, demontrasi cara mencuci tangan yang benar setelah buang air kecil dan air besar, pre test dan post test untuk mengukur pengetahuan tentang jajanan sehat, penyakit ginjal dan infeksi saluran kemihSasaran kegiatan adalah siswa kelas V MI Darunnajah Debong Kulon Kota TegalHasil pre-test menunjukkan sebagian besar siswa memiliki pengetahuan baik (69,4%), cukup (18,4%), dan kurang (14,2%). Setelah intervensi edukatif, hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan: pengetahuan baik mencapai 95,9% dan cukup 4,1%, dengan kategori kurang tidak ditemukan. Selain peningkatan pengetahuan, siswa juga menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu mempraktikkan perilaku kebersihan diri secara tepat. Program edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Keberlanjutan kegiatan serta keterlibatan guru dan orang tua sangat diperlukan untuk mendukung pembentukan perilaku hidup sehat secara berkelanjutan pada anak usia sekolah.

 

Kata Kunci: Jajanan Sehat, Penyakit Ginjal, Infeksi Saluran Kemih 

 

 

ABSTRACT

 

Elementary school-aged children are vulnerable to health problems due to the consumption of unhealthy snacks and suboptimal personal hygiene habits. One of the serious consequences of these behaviors is the increased risk of kidney disease and urinary tract infections (UTIs). The lack of early education about the importance of choosing healthy snacks and maintaining urogenital hygiene is a major contributing factor. Therefore, structured and engaging educational interventions are needed to raise awareness and knowledge among students. This community service program aimed to improve students’ knowledge about healthy snacks and urogenital hygiene as a preventive measure against kidney disease and UTIs. The methods used included lectures using PowerPoint presentations and educational videos, demonstrations on proper handwashing after urination and defecation, and pre-test and post-test evaluations to measure knowledge about healthy snacks, kidney disease, and UTIs. The target participants were fifth-grade students at MI Darunnajah Debong Kulon, Tegal City. The pre-test showed that most students had good knowledge (69.4%), fair (18.4%), and poor (14.2%). After the intervention, post-test results showed significant improvement: 95.9% had good knowledge, 4.1% fair, and none had poor knowledge. Students also showed high enthusiasm and were able to properly demonstrate personal hygiene behaviors. This educational program was effective in increasing students’ understanding. Program sustainability and active involvement of teachers and parents are essential to support the development of healthy behaviors in school-aged children.

 

Keywords: Healthy Snacks, Kidney Disease, Urinary Tract Infection, Hygiene Education.


Kata Kunci


jajanan sehat, penyakit ginjal, infeksi saluran kemih

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2013). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39284

Gunadi, R. A. A., Iswan, I., & Ansharullah, A. (2020). Minimalisasi penggunaan produk kemasan plastik makanan jajanan siswa sekolah dasar. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 183–199.

Gupta, K., & Bhadelia, N. (2014). Management of urinary tract infections from multidrug-resistant organisms. Infectious Disease Clinics, 28(1), 49–59.

Kemenkes, R. I. (2020). Pokok-pokok renstra kemenkes 2020-2024. Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2018a). Laporan Nasional Riskesdas 2018.

Kemenkes RI. (2018b). Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2020a). Pedoman teknis pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2020b). Perilaku cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar pada siswa sekolah dasar. 3 (2), 110–116.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Situasi Kesehatan Nasional. Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan T. R. I. (2021). Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah. Kemendikbudristek RI.

Lubis, N. F., Lubis, R., Meliza, M., & Nasution, N. F. (2023). Sosialisasi Bahan Kimia Berbahaya Dalam Makanan di SD Negeri 200402 Padangsidimpuan. Jurnal ADAM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 409–415.

Maulani, D., & Siagian, E. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Kebersihan Urogenital Dengan Infeksi Saluran Kemih. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(4), 153–158.

Mawarti, S. (2020). Perilaku cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar pada siswa sekolah dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nusantara, 3, 110–116.

Rompas, R., Ismanto, A. Y., Oroh, W., Keperawatan, I., & Kedoteran, F. (2018). Hubungan peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah di SD Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. Jurnal Keperawatan, 6(1), 1–6.

Sabriani, J., Umboh, A., & Manoppo, J. I. C. (2021). Perbandingan leukosituria, nitrit, leukosit esterase dengan kultur urin dalam mendiagnosis infeksi saluran kemih pada anak. Medical Scope Journal, 2(2).

Sari, R. P., Ruminem, B., Bahtiar, B., Sukmana, M., Muda, I., Aminuddin, M., & Nopriyanto, D. (2022). Edukasi Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (Sirkumsisi) Pada Orang Tua Dan Anak Usia Sekolah Jamaah Masjid Darussalam Bengkuring Kota Samarinda. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 5(2), 565–570.

Srigede, L., Zaetun, S., & Kristinawati, E. (2019). Efektifitas perilku hidup sehat dan bersih pada kelompok masyarakat berisiko dalam pencegahan infeksi saluran kemih. Media Bina Ilmiah, 13(10), 1665–1672.

Triasta, T., Setiabudi, D., & Rachmadi, D. (2016). Faktor risiko kecurigaan infeksi saluran kemih pada anak laki-laki usia sekolah dasar. Sari Pediatri, 18(2), 137–141.

Tusino A; Widyaningsih N. (2017). Karakteristik infeksi saluran kemih pada anak usia 0-12 tahun di RS X Kebumen Jawa Tengah. Biomedika. Biomedika, 9(2), 39–46.

World Health Organization. (2021). Global Guidelines on Child Health. WHO.

Yamin, M., Jufri, A. W., Jamaluddin, J., & Khairuddin, K. (2021). Makanan Siap Saji dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3).




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i9.21424

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.