Edukasi Manajemen Diri Dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual
Sari
ABSTRAK
Edukasi seksual jarang diadakan disebabkan banyaknya kekhawatiran jika edukasi seksual dilakukan dapat memicu remaja untuk berhubungan seks, yang diantaranya adalah seks bebas ataupun seks pra nikah. Edukasi seksual merupakan gerakan bersama guna melindungi generasi muda juga membantu generasi muda meraih masa depan yang lebih cerah dan realitanya, edukasi seksual cukup efektif menekan tingkat hubungan seksual di kalangan remaja, serta menekan angka penyakit menular seksual juga kehamilan yang tidak direncanakan. Penularan infeksi menular seksual (IMS) dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu hubungan seksual, berkaitan dengan prosedur medis dan dari infeksi endogen. Infeksi endogen adalah infeksi yang berasal dari pertumbuhan organisme yang berlebihan secara normal hidup di vagina dan juga ditularkan melalui hubungan seksual. maka sangat penting bagi para remaja memiliki manajemen diri yang baik agar mampu mencegah perilaku seks bebas, terhindar dari terjangkitnya penyakit menular seksual yang dapat dilakukan dengan memberikan edukasi kepada para remaja. Remaja yang mempunyai wawasan ataupun pengetahuan terkait praktik seksual yang aman cenderung menunda aktivitas seksual bebas atau mempraktikkannya dengan lebih bertanggungjawab, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan remaja.
Kata Kunci: Edukasi, Manajemen Diri, Penyakit Menular Seksual
ABSTRACT
Sexual education is rarely held due to many concerns that if sexual education is carried out it could trigger teenagers to have sex, which includes casual sex or premarital sex. Sexual education is a joint movement to protect the younger generation and also help the younger generation achieve a brighter future and in reality, sexual education is quite effective in reducing the level of sexual relations among teenagers, as well as reducing the number of sexually transmitted diseases and unplanned pregnancies. Transmission of sexually transmitted infections (STIs) can occur in several ways, namely sexual intercourse, related to medical procedures and from endogenous infections. Endogenous infections are infections that originate from excessive growth of organisms that normally live in the vagina and are also transmitted through sexual intercourse. So it is very important for teenagers to have good self-management in order to be able to prevent promiscuous sexual behavior, avoid contracting sexually transmitted diseases which can be done by providing education to teenagers. Adolescents who have insight or knowledge regarding safe sexual practices tend to delay free sexual activity or practice it more responsibly, so as to reduce the possibility of teenage pregnancy
Keywords: Education, Self Management, Sexually Transmitted Diseases
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Anggereni & Sari. (2025). Penyuluhan Manajemen Pencegahan Seks Bebas Dalam Upaya Menanggulangi Penyakit Menular Seksual Pada Remaja di SMA Duta Mas Jakarta. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Nusa, 2(2), 168–173.
Anugrah dkk. (2023). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Pelaku Wisata di Wilayah Kerja Puskesmas Meninting Tahun 2020-2021. Cakrawala Medika : Journal of Health Sciences, 1(2), 138–148.
Arani. (2022). Manajemen Diri Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Epistemic, 1(1).
IHC Telemed. (2021). Pentingnya Sex Education Pada Remaja. https://telemed.ihc.id/artikel-detail-567-Pentingnya-Sex-Education-Pada-Remaja.html
Irianto, K. (2023). Epidemologi Penyakit Menular dan Tidak Menular (Issue Juni). Grafindo Persada.
Iskandar. (2017). Pengaruh Pelatihan Manajemen Diri dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Manajemen Pendidikan. Jurnal Teknologi Pendidikan, 19(3).
Jazimah, H. (2014). Implementasi Manajemen Diri Mahasiswa Dalam Pendidikan Islam. Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam, 6(2), 221–250.
Kemenkes RI. (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Kesehatan Reproduksi Remaja. Kemenkes RI.
Kora, Dasuki, I. (2016). Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual Dengan Perilaku Seksual Tidak Aman Pada Remaja Putri Maluku Tenggara Barat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 3(1), 50–59.
Luth dkk. (2022). Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Penyakit Infeksi Menular Seksual Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Batang. Journal Publicuho, 5(3).
Masriadi, H. (2022). Epidemologi Penyakit Menular. Rajagrafindo Persada.
Prawirohardjo. (2017). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP-SP.
Rahman. Susanti, A. (2024). Edukasi Tentang Bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS) Pada Remaja di SMA Wahyu Kota Makassar. Journal of Global and Multidisciplinary, 2(8), 2684–2691.
Ramadhan, H. (2025). Meningkatnya Usia Kehamilan Remaja. https://www.jurnalperempuan.org/meningkatnya-usia-kehamilan-remaja.html
Sarwono. (2020). Psikologi Remaja. Raja Grafindo.
Suryani, E., & Harahap, M. L. (2021). Penyuluhan Penyakit Menular Seksual Kepada Masyarakat Desa Purba Tua Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Tahun 2021. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (Jpma), 3(2), 59–74.
Syukur dkk. (2023). Edukasi Manajemen Pencegahan Dini Penyakit Menular Seksual (PMS) Pada Remaja di SMK Teknologi Muhammadiyah Limboto. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(1).
Tuntun, M. (2018). Faktor Resiko Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Jurnal Kesehatan, 9(2), 419.
Widiasworo, E. (2023). Guru Penggerak, Merdeka dan Mempesona. CV Ananta Vidya.
Yusnia dkk. (2023). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan pada Remaja di Bidan Praktik Mandiri Bidan Ganik, STr.Keb Kota Bogor Tahun 2023. Jurnal Kesehatan, 13(1), 127–133.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i8.19768
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.