Edukasi Dampak Pernikahan Dini terhadap Kejadian Stunting
Sari
ABSTRAK
Pernikahan dini merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dewasa ini. Pelaksanaan pernikahan dini sering kali berakar dari kondisi ekonomi dan permasalahan keluarga. Salah satu dampak dari pernikahan dini bagi perkembangan anak yaitu anak berisiko stunting. Keadaan ini dikarenakan pada usia remaja masih membutuhkan gizi maksimal hingga usia 21 tahun. Apabila dalam usia remaja sudah mengalami kehamilan, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi di kandungannya sehingga jika nutrisi ibu tidak cukup selama kehamilan, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan sangat berisiko terkena stunting. Stunting diartikan sebagai kondisi pertumbuhan fisik anak yang terhambat akibat malnutrisi kronis, berpotensi memengaruhi perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang bahaya pernikahan dini terhadap kesehatan anak. Metode kegiatan yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini terhadap kejadian stunting. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan jumlah remaja dalam katagori pengetahuan baik dan ada penurunan jumlah remaja yang dalam katagori pengetahuan kurang. Kesimpulan ada peningkatan pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini terhadap kejadian stunting sebesar 20,86 poin. Kegiatan yang sudah dilaksanakan diharapkan dapat dilanjutan oleh masyarakat RW 17 dengan dukungan dari kelurahan Kotawetan dan Puskesmas Guntur. Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat mencegah kejadian stunting.
Kata Kunci: Pernikahan dini, Remaja, Stunting
ABSTRACT
Early marriage is a social phenomenon that often occurs today. The implementation of early marriage is often rooted in economic conditions and family problems. One of the impacts of early marriage on children's development is that children are at risk of stunting. This situation is because teenagers still need maximum nutrition until the age of 21 years. If a teenager experiences pregnancy, the mother's body will compete for nutrition with the baby in her womb so that if the mother's nutrition is inadequate during pregnancy, the baby will be born with a low birth weight (BBLR) and be at high risk of stunting. Stunting is defined as a condition where a child's physical growth is hampered due to chronic malnutrition, potentially affecting cognitive development and long-term health. Therefore, it is important to increase teenagers' knowledge and understanding of the dangers of early marriage on children's health. The activity method used is health education. The aim of the activity is to increase teenagers' knowledge about the impact of early marriage on the incidence of stunting. The results of the activity showed that there was an increase in the number of teenagers in the good knowledge category and a decrease in the number of teenagers in the poor knowledge category. The conclusion is that there is an increase in teenagers' knowledge about the impact of early marriage on the incidence of stunting by 20.86 points. It is hoped that the activities that have been carried out can be continued by the RW 17 community with support from the Kotawetan sub-district and the Guntur Community Health Center. So that in the end the community can prevent stunting.
Keywords: Early Marriage, Teenagers, Stunting
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Afnis, T. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Manajemen Stres Di Dukuh Tengah Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Azizah, E. N. (2022). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Mengenai Pernikahan Dini Di Desa Margoluwih Seyegan Sleman. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Dermawan, A., Kifti, W. M., Amalia, A., & Sumarlin, S. (2023). Aplikasi Elektronik Siap Nikah Dan Hamil Bagi Masyarakat. Jurnal Pengabdian Harapan Bangsa, 1(2), 87–92.
Dewi, L. S., Rahmiati, B. F., & Solehah, N. Z. (2022). Analisis Dampak Pernikahan Anak Perempuan Usia Dini Dengan Status Kesehatan, Gizi, Dan Psikologis. Nutriology: Jurnal Pangan, Gizi, Kesehatan, 3(2), 63–68.
Diana, D., & Pranoto, Y. K. S. (2023). Analisis Publikasi Karya Ilmiah Tentang Pernikahan Usia Dini Dan Stunting Pasca Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 6177–6184.
Duana, M., Siregar, S. M. F., Anwar, S., Musnadi, J., & Husna, A. (2022). Dampak Pernikahan Dini Pada Generasi Z Dalam Pencegahan Stunting. Comsep: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 195–200.
Halawa, N., & Lase, F. (2024). Dampak Pernikahan Dini Pada Masa Remaja Awal. Journal Of Literature Language And Academic Studies, 3(02), 75–80.
Harun, B., Nurhayati, N., Satriani, S., & Febrianti, P. (2023). Penyuluhan Kesehatan Jiwa Untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Masalah Kesehatan Jiwa Di Lingkungan Sekitar. Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan, 1(2), 7–12.
Indriani, F., Pratama, N. H., Sitepu, R. N. B., & Harahap, Y. A. (2023). Dampak Tradisi Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi Pada Wanita: Literature Review. Journal Of Science And Social Research, 6(1), 1–8.
Karwati, K., Yanti, D., & Maryati, S. (2024). Kebiasaan Minum Tablet Tambah Darah Dan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Penelitian Kesehatan" Suara Forikes"(Journal Of Health Research" Forikes Voice"), 15(3), 368–371.
Kurniawati, R. D. (2021). Efektifitas Perubahan Uu No 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Uu No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Terhadap Penetapan Dispensasi Kawin (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Majalengka Kelas Ia). Journal Presumption Of Law, 3(2), 160–180.
Lestiarini, S., & Sulistyorini, Y. (2020). Perilaku Ibu Pada Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mpasi) Di Kelurahan Pegirian. Jurnal Promkes, 8(1), 1.
Liesmayani, E. E., Nurrahmaton, N., Juliani, S., Mouliza, N., & Ramini, N. (2022). Determinan Kejadian Pernikahan Dini Pada Remaja. Nursing Care And Health Technology Journal (Nchat), 2(1), 55–62.
Martony, O. (2023). Stunting Di Indonesia: Tantangan Dan Solusi Di Era Modern. Journal Of Telenursing (Joting), 5(2), 1734–1745.
Mujiburrahman, M., Nuraeni, N., Astuti, F. H., Muzanni, A., & Muhlisin, M. (2021). Pentingnya Pendidikan Bagi Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Dini. Community: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 36–41.
Ningrum, E. C., & Listyaningsih, U. (2018). Tumbuh Kembang Anak Pelaku Pernikahan Usia Dini Di Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Bumi Indonesia, 7(4), 272535.
Notoatmodjo, S. (2019). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.
Oktavia, E. R., Agustin, F. R., Magai, N. M., Widyawati, S. A., & Cahyati, W. H. (2018). Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini Pada Remaja Umur 13-19 Tahun. Higeia (Journal Of Public Health Research And Development), 2(2), 239–248.
Pamungkas, C. E., Wd, S. M., & Nurbaety, B. (2021). Hamil Usia Muda Dan Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Kebidanan, 10(2), 141–148.
Permani, F. P., Rosyida, L. M., Wicaksono, F. A., Akbar, S. M. M., Martini, M., & Asna, A. F. (2023). Upaya Percepatan Penurunan Stunting Melalui Sosialisasi Program Keluarga Berencana Dan Pencegahan Pernikahan Dini. Journal Of Public Health And Community Service, 2(1), 30–36.
Pramana, I. N. A., Warjiman, W., & Permana, L. I. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini Pada Remaja Wanita. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 3(2), 1–14.
Prastiwi, R. S., Qudriani, M., & Andari, I. D. (2021). Peningkatan Pengetahuan Ibu Dalam Deteksi Dini Dan Pencegahan Stunting Pada Balita. Jpkmi (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), 2(3), 225–230.
Pratiwi, I. D., & Laksmiwati, H. (2016). Kepercayaan Diri Dan Kemandirian Belajar Pada Siswa Sma Negeri Œx. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 7(1), 43–49.
Rahmawati, T. (2021). Peningkatan Pengetahuan Dan Manajemen Stress Di Masa Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat. Jmm (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(1), 125–134.
Sari, N. A. T. N., & Puspitasari, N. (2022). Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Pernikahan Usia Dini. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 12(2), 397–406.
Sumarna, U., Sumarni, N., & Rosidin, U. (2021). Promosi Kesehatan Ibu Dan Anak Pada Ibu-Ibu Bayi/Balita Di Rw 18 Kelurahan Jayawaras Kabupaten Garut. Jpkmi (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), 2(2), 125–133.
Susilawati, R. (2022). Upaya Pencegahan Pernikahan Dini Meningkatkan Generasi Berkualitas Di Lombok Timur (Studi Kasus Uptd Ppa Lombok Timur). At-Taujih: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 1(1), 40–48.
Sutarto, Y. (2020). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Pernikahan Dini Di Desa Jatisari Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Administrasi, 13(1).
Yuniati, H. (2023). Hubungan Dampak Pernikahan Dini Dengan Gangguan Psikologis Pada Kehamilan Remaja. Journal Of Muslim Community Health, 4(3), 70–80.
Zulhakim, Z., Ediyono, S., & Kusumawati, H. N. (2022). Hubungan Pernikahan Usia Dini Dan Pola Asuh Baduta (0-23 Bulan) Terhadap Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 84–92.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i1.18190
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.