ANTROPOMETRI WAJAH MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA BERSUKU BATAK BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Restimahara Ulandari, Wan Muhammad Ismail, Nondang Purnama Siregar, Aspri Astria

Sari


Abstrak: Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pulau yang mana disetiap pulau tersebut terdapat penduduk dengan latar belakang etnis dan suku bangsa yang beragam salah satunya suku Batak. suku Batak merupakan kelompok Proto-Melayu yang terdiri dari beberapa subsuku yaitu Batak Toba,Batak Karo,Batak Simalungun. Perbedaan suku akan menyebabkan terbentuknya keanekaragaman genetik yang dapat dilihat berdasarkan variasi fenotip dikarenakan hal tersebut maka dapat diukur melalui pengukuran morfologi manusia menggunakan antropometri. Salah satu bagian terpenting dari antropometri adalah metode sefalometri yang mana sefalometri merupakan pengukuran manusia yang lebih difokuskan pada bagian kepala dan wajah adapun hasil dari pengukuran antropometri berguna untuk mengevaluasi keadaan klinis dibidang ortodonti, Kepentingan forensik, dan bedah plastik.

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui antropometri wajah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara bersuku Batak berdasarkan jenis kelamin .

Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan jumlah sampel total berjumlah 77 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara bersuku Batak.

Hasil : Indeks wajah laki-laki paling banyak dijumpai indeks wajah Leptoprosopic (Sempit dan tinggi) sebesar 11,7%, indeks wajah perempuan Euryprosopic (Lebar dan pendek) sebesar 42,8% dan profil wajah laki – laki terbanyak lurus (straight) sebesar 23,4% sedangkan perempuan paling banyak cembung (convex) sebesar 55,8% yang mana hal tersebut didapatkan melalui uji statistik Mann-Whitney yang menunjukan adanya perbedaan indeks wajah laki – laki dan perempuan dengan nilai P sebesar 0,011 (p < 0,05) dan terdapat perbedaan profil wajah laki – laki dan perempuan dengan nilai P sebesar 0,000 (p < 0,05).

Kata Kunci


indeks wajah; profil wajah; suku batak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aprilia, Z. (2019) Gambaran lebar wajah, lebar mandibula, dan indeks mandibulo-facial ras proto-melayu. universitas sumatra utara.

Aswandi, F. (2019) ‘Analisa Profil Wajah Suku Batak dan Minangkabau Ditinjau dari Radiografi Sefalometri Lateral Mengukur Sudut Fasial dan Sudut H pada Metode Holdaway’. Available at: http://repositori.usu.ac.id/han dle/123456789/11849.

Chettri, D. M. N. et al. (2017) ‘Naso- facial anthropometric study of Female Sikkimese University Students’, IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, 16(03), pp. 49–54. doi:10.9790/0853-1603074954.

Fitri, H., Iswani, R. and Alamsyah, Y. (2016) ‘Analisa Gambaran Rontgen Foto Sefalometri Lateral Ortodonti’, Jurnal B- Dent, 3(2), pp. 83–89.

Goh, L. G. H. et al. (2014) ‘Ethnicity and the association between anthropometric indices of obesity and cardiovascular risk in women: A cross-sectional study’, BMJ Open, 4(5), pp. 1–10. doi: 10.1136/bmjopen- 2013-004702.

Hari, P. (2012) Antropometri dan aplikasinya.pertama. Yogyakarta: graha ilmu.

Hartanto, W. (2017) ‘Analisis profil wajah berdasarkan fotometri pada remaja smu w.r.supratman 1 & 2 suku tionghoa di kota medan’, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.

Aprilia, Z. (2019). Gambaran lebar wajah, lebar mandibula, dan indeks mandibulo-facial ras proto-melayu. universitas sumatra utara.

Irsa, R., Syaifullah and Tjong, D. H. (2013) ‘Variasi Kefalometri pada Beberapa Suku di Sumatera Barat’, Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.), 2(2), pp. 130–137.

Ismail, Wan M.; Syahputra, F. A. (2021) ‘Variasi Indeks Facial dan Nasalis Pada Etnis Batak, Minangkabau, Tionghoa dan Tamil di Kelurahan Pahlawan’, Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis, 10(2), pp. 171–178.

Itjingningsih, W. H. (1991) Anatomi Gigi. Jakarta: EGC.

Junitha, I. K. and Carolina, Y. (2016) ‘Ragam Alel dan Kekuatan Pembeda Lima Lokus Mikrosatelit DNA Autosom Masyarakat Suku Batak di Denpasar Bandung’, Indonesian Journal of Legal and Forensic, 6, pp. 6–10.

Karolina, A., Rusman, A. A. and Syukriani, Y. F. (2020) ‘Kemiripan Antara Suku Tionghoa- Indonesia, Sunda, serta Batak Berdasarkan Indeks Fasial dan Nasal’, eJournal Kedokteran Indonesia, 8(2),

pp. 81–87. doi: 10.23886/ejki.8.12013.

M, N, Gaol, H. (2022) ‘Cephalometry Variation of Bataknese’, Berkala Ilmiah Biologi, 13(1), pp. 15–23. doi:10.22146/bib.v13i1.4100.

Mokhtar, M. (1997) Dasar- dasar Ortodonti Perkembangan dan Pertumbuhan Kraniodentofasial, Dasar- dasar Ortodonti Perkembangan dan Pertumbuhan Kraniodentofasial. medan.

Sihombing, J. I. (2016) Gambaran Tipe Wajah Mahasiswa/I Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan Yang Bersuku Batak

Toba Tahun 2016, Fakultas kedokteran Universitas HKBP Nommensen.

Umar, M. B. T. et al. (2011) ‘Comparism of Cephalometric Indices Between Hausas & Yoruba Ethnic Groups of Nigeria’, 5(2), pp. 83–89.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i3.9437

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.