EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SRIWIJAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Iis Surani, Nofita Nofita, Ade Maria Ulfa

Sari


Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberkulosis.  Prinsip dari Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB. Pengobatan TB merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut kuman TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui rasionalitas penggunaan antituberkulosis pada pasien TB Paru berdasarkan Kemenkes (2011) meliputi tepat diagnosis, tepat indikasi penyakit,tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat interval waktu   pemberian,  tepat lama   pemberian,   waspada    efek  samping, dan tepat pasien di  Puskesmas Sriwijaya Kabupaten Lampung Tengah.      Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif.Hasil penelitian didapatkan 100% tepat diagnosis, 100% tepat indikasi penyakit, 100% tepat pemilihan obat, 100% tepat dosis, 100% tepat cara pemberian,100% tepat interval waktu   pemberian,100% tepat lama   pemberian,   100% waspada    efek  samping, dan 100% tepat pasien.


Kata Kunci


Tuberkulosis, Antituberkulosis, Rasionalitas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anuku, T., Pareta, D., Kanter, J., & Untu, S. (2020). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas IBU Kabupaten Halmahera Barat. Biofarmasetikal Tropis, 3(1), 101-107.

Daley, C. L. (2019). The Global Fight Against Tuberculosis. Thoracic Surgery Clinics, 29(1)

Depkes RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis, cetakan II, Jakarta.

Kemenkes RI. Profl Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta Kementrian Kesehatan, 2018.Kemenkes. (2017). Modul Pelatihan Pencegahan Pengedalian Penyakit TB. Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, 2017.

Kemenkes RI, 2011, Modul Penggunaan Obat Rasional, Bina Pelayanan Kefarmasian, Jakarta.

Kemenkes RI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Leung dan Toru. 2002 . Tuberculosis in the elderly in Hong Kong. International Union Against Tuberculosis and lung Disease Journal, 6 (9), 771-779. Hongkong.

Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. 2016.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis.

Pharmaceutical Care Network Europe Foundation. 2003. Classification for Drug Related Problems V4.00. Zuidlaren: Pharmaceutical Care Network Europe Foundation.

Rahmat, F. (2015). Optimasi Formula Tablet Lepas Lambat Ibuprofen Menggunakan Kombinasi Xanthan Gum Dengan Na Cmc (Doctoral Dissertation, Universitas Andalas).

Untari, S. D., & Asmini, P. (2018). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Rawat Inap TB MDR (Tubercuosis Multi Drug Resistance) Dewasa Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i4.7920

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.