PENGARUH PEMBERIAN Curcuma xanthoriza Roxb TERHADAP PERBAIKAN KERUSAKAN SEL HEPAR

Syafitri Syafitri

Sari


Hepatitis kronis merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi dunia termasuk di Indonesia. Hepatitis kronis dapat berkembang menjadi progresif yang menjadi awal terjadinya sirosis hati dan akhirnya kanker hati pada 20-30 % kasus. Hepatitis secara patofisiologi akan menyebabkan kerusakan sel pada hati. Hepatoprotektor adalah suatu senyawa obat yang dapat memberikan perlindungan pada hati dari kerusakan yang ditimbulkan oleh racun, obat, dan lain-lain. Temulawak diteliti dapat berperan sebagai hepatoprotektor. Temulawak adalah salah satu tanaman herbal yang dapat dijadikan alternatif pengobatan karena komponen didalamnya seperti curcumin (diferuloylmethane), demetoxycurcumin, bisdemetoxycurcumin serta banyak zat aktif lainnya. Mekanisme kurkumin dalam menjaga sel-sel hepar dari kerusakan yaitu sejalan dengan efek kurkumin sebagai antioksidan. Kurkumin akan menangkap ion superoksida dan memutus rantai ion antar superoksida (O2-) yang pada akhirnya proses peroksidasi lipid ini akan mencegah kerusakan hepar yang dimediasi oleh enzim antioksidan yaitu Superoxide Dismutase (SOD) dimana enzim SOD akan mengonversi O2- menjadi produk yang kurang toksik. Selain mekanisme tersebut, mekanisme kurkumin dalam mencegah terjadinya kerusakan sel hepar yaitu juga dengan meningkatkan glutathion S-transferase (GST) dan menghambat beberapa faktor proinflamasi seperti nuclear factor-ĸB (NF-kB) dan profibrotik sitokin. Temulawak dapat mencegah kerusakan sel pada hepar.

Kata Kunci


Hepatitis; Hepatoprotekor; Kurkumin; Temulawak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ariswati W C, Siswanto A, & Hartanti D. (2011). Pengaruh Gelatin, Amilum dan PVP Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Teblet Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza, Rxob). Pharmacy. 13(02):58–66.

Candra, A. (2013). Aktivitas Hepatoprotektor Temulawak pada Ayam yang Diinduksi Pemberian Parasetamol Hepatoprotector Activity of Curcuma in Chickens was Induced By Paracetamol. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13(2): 137–143.

Daulay DG, Supriatmo S, & Sinuhaji AB. (2013). Hepatitis Akibat Penyakit Sistemik. Sari Pediatri. 8(4):294–8.

Dwi Marinda F. (2014). Hepatoprotective Effect of Curcumin in Chronic Hepatitis. Majority J. 3(7):52–6.

Hadipoentyanti E, & Syahid SF. (2010). Respon Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Hasil Rimpang Kultur Jaringan Generasi Kedua Terhadap Pemupukan. Jurnal Littri. 13(3):106–110.

Hendrarahardja. (2003). Hepatitis Viral Akut, in: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 1 st ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI pp. 253-8.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. (2013). Jakarta: Kemenkes RI.

Marwita SPR. (2013). Si “Kuning” Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb.) Dengan “Segdang” Khasiat. Jurnal Tekonologi Pertanian. 2(2): 42-9.

Mutiah R. (2015). Evidence Based Kurkumin Dari Tanaman Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Terapi Kanker pada Pengobatan Modern. Jurnal farma Sains. 1(1):25-41

Purwaningsih E. (2016). Potensi Kurkumin Sebagai Bahan Anti Fertilitias. Jurnal kedokteran yarsi. 24(3);203-211

Rakhmad, W. (2017). Studi Pembuatan Serbuk Effervescent Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb) Kajian Suhu Pengering, Konsentrasi Dekstrin, dan Na-bikarbonat. Jurnal Teknologi Pangan. 1(1):1–31.

Ramdja AF, Aulia RMA, & Mulya P. (2009). Ekstraksi Kurkumin Dari Temulawak Menggunakan Etanol. Jurnal Teknik Kimia. 16(3): 52–8.

Retno Mashita A. (2017). Efek Antimikroba Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Saintika Medika. 10(2):138.

Rosidi A, Khomsan A, Setiawan B, Riyadi H, & Briawan D. (2010). Potensi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb ) Sebagai Antioksidan. Program Studi Gizi.

Sasoka DS. (2014). Hubungan Antara Higiene Perseorangan Dengan Kejadian Hepatitis A Pada Pelajar / Mahasiswa. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2(3):331–341.

Sutriana A, Aliza D, Vanda H, & Rahmi E. (2010). Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun Kucing-kucingan Acalypha indica L.) pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) yang Diinduksi Parasetamol. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 13(6):292–8.

Yasri D, Hendry W, Febriona S. (2018). Hubungan Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Dengan Pencegah Hepatitis B Pada Perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi. Afiyah. 2:52–8.

Yunarto N. (2013). Prospek Tanaman Obat sebagai Antihepatitis. Jurnal Kefamasian Indonesia. 3(2): 60–9.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i3.2192

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.