Efektivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Folikulitis Dengan Metode Difusi

Ade Clara Nurfitri Permata Sari, Anggunan Anggunan, Eka Silvia, Debi Arivo

Sari


Folikulitis merupakan salah satu bentuk dari pioderma yang terdapat pada folikel rambut. Folikulitis dapat disebabkan karena infeksi bakteri, jamur dan virus. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan folikulitis yaitu S. aureus. Tatalaksana dalam mengatasi penyakit ini yaitu dengan menggunakan antibiotik. Tetapi akibat dari penyalahgunaan serta pemakaian antibiotik berlebih, terjadi peningkatan prevalensi resistensi antibiotik. Berdasarkan dengan kondisi tersebut, perlu untuk dilakukan pencarian alternatif antibiotika lain, yaitu menggunakan zat aktif dari tumbuhan herbal, salah satunya adalah kunyit (C. longa). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas ekstrak rimpang kunyit (C. longa) sebagai antibakteri dalam pertumbuhan bakteri S. aureus penyebab penyakit folikulitis berdasarkan zona hambat yang terbentuk. Studi ini memakai metode eksperimental laboratorik untuk mengkaji pengaruh ekstrak rimpang kunyit terhadap ukuran diameter zona hambat bakteri S. aureus. Hasil studi memperoleh jika kontrol positif (clindamycin) mempunyai rerata zona hambat terbesar, yaitu 19,3 mm, yang menunjukkan efektivitas antibakteri yang tinggi terhadap Staphylococcus aureus. Kontrol negatif (DMSO) tak menimbulkan zona hambat. Ekstrak rimpang kunyit 30% mempunyai  rerata zona hambat 7,4 mm, sementara itu, ekstrak rimpang kunyit 75% dengan rerata zona hambat 8,6 mm, dan ekstrak rimpang kunyit 100% menunjukkan efektivitas antibakteri lebih tinggi dengan rerata zona hambat 9,6 mm. Uji One-Way ANOVA diperoleh nilai < 0,01 (p < 0,05), yang mengindikasikan hubungan antar kelompok uji. Dengan demikian, dapat disimpulkan jika ekstrak rimpang kunyit konsentrasi (30%, 75%, 100%) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap zona hambat S. aureus, dengan meningkatnya konsentrasi sejalan dengan bertambahnya ukuran zona hambat.


Kata Kunci


Antibakteri; Ekstrak rimpang kunyit (C. longa); Folikulitis; Staphylococcus aureus

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afriyana, R., Junando, M., dan Nurmasuri. 2023. Potensial Ekstrak Herbal Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Anti Bakteri dan Anti Inflamasi. Jurnal Agromedicine, 10(1): 128–132.

Alfadli, R., dan Khairunisa, S. 2024. Prevalensi Penyakit Kulit Infeksi dan Non-infeksi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Jagakarsa Periode Februari 2023 - Januari 2024. Jurnal Kedokteran Meditek, 30(3): 151–156.

Apriliantisyah, W., Haidir, I., Rasfayanah, Sodiqah, Y., dan M. Said, M. F. 2022. Daya Hambat Ekstrak Kunyit (Curcucma domestica Val) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(10): 694–703. doi:10.33096/fmj.v2i10.127

Djuanda, A., Suriadiredja, A. S. ., Sudharmono, A., Wiryadi, B. E., dan Kurniati, D. D. 2016. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Universitas Indonesia. Depok.

Farnsworth NR. 1996. Biological and phytochemical screening of plants. J Pharm Sci. 55(3):225-251.

Hakim, A.R., Saputri, R. 2020. Narrative Review : Optimasi Etanol Sebagai Pelarut Senyawa Flavonoid Dan Fenolik. Jurnal Surya Medika (JSM), 6(1).

Harborne JB. 2001. Twenty-five Years Of Chemical Ecology. Nat Prod Red. 18(4)

Harlim, A. 2019. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Universitas Kristen Indonesia. Jakarta.

Hidayati, A. N., Damayanti, Sari, M., Alinda, M. D., Reza, N. R., Anggraeni, S., dan Widia, Yu. 2019 . Infeksi Bakteri di Kulit. Surabaya: Airlangga University Press.

Hidayatullah, S. H., dan Mourisa, C. (2023). Uji efektivitas akar karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Kohesi, 7(1), 34–40

Lasari, P.E., Puspadina. V., Safitri, C.I.N.H. 2021. Formulasi Dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kunyit Kuning (Curcuma domestica Val.) Sebagaii Sabun Padat. Artikel Pemakalah Paralel. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VI 2021.

Lukito, J. I. 2023. Tren Penggunaan Antibiotik. Cermin Dunia Kedokteran, 50(12): 673–680. https://doi.org/10.55175/cdk.v50i12.1049

Miller, L. S. 2019. Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed) New York: Mcgraw Hill.

Muadifah, A., Amini, H. W., Amini, H. W., Putri, A. E., Putri, A. E., Latifah, N., dan Latifah, N. (2019). aktivitas antibakteri ekstrak rimpang kunyit (curcuma domestica val) terhadap bakterI Staphylococcus aureus. Jurnal SainHealth, 3(1), 45.

Pangemanan, A., Fatimawali, & Budiarso, F. 2016. Uji daya hambat ekstrak rimpang kunyit ( Curcuma longa ) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp . Jurnal E-Biomedik (EBm), 4(1): 81-85.

Perdoski. (2021). Panduan Praktik Klinis Dermatologi dan Venereologi. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia.

Putri, P. W. D., Rusyati, L. M. M., Praharsini, I. G. A., dan Sudarsa, P. S. S. 2023. Manfaat Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus. E-Jurnal Medika Udayana, 12(3): 99. https://doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i03.p17

Ramadhani, P., Erly, dan Asterina. 2017. Hambat Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma domestica V.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3): 590–595. http://jurnal.fk.unand.ac.id

Rohmah, M. N. (2024). Pemanfaatan dan kandungan kunyit (Curcuma domestica) Sebagai Obat Dalam Perspektif Islam. Es-Syajar:Journal of Islam, Science and Technology Integration, 2(1), 178–186. https://doi.org/10.18860/es.v2i1.18151.

Siregar, A. M. T., Lestari, I. C., Rangkuti, I. Y., & Oktaria, S. (2025). uji efektifitas antibakteri ekstrak etanol rimpang kunyit ( curcuma domestic val ) terhadap pertumbuhan vibrio cholera secara in vitro, Jurnal Kedokteran STM, 8(1).

Stonik AV. 1986. Some Terpenoid And Steroid Derivatives From Echinoderms And Sponges. Pure Appl Chem. 58(3).

Hardiyanti, T., Agustin, E., azzahra, N., Purnama, Arrajib, R. 2022. Standarisasi Ekstrak Kunyit Kuning (Curcuma domestica Val.) Di Desa Tanjung Batu Ogan Ilir Sumatera Selatan. Jurnal Kesehatan Terapan, 9(2)

Ulfah, M. U. 2020. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Aseton Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal FARMAKU (Farmasi Muhammadiyah Kuningan), 5(1): 25-31.

Wardani, E. K., Kurniawaty, E., & Saputra, O. 2023. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma domestica Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, 10(2): 1494–1502.

Wijaya, H., Novitasari., Jubaidah, S. 2018. Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia caseolaris L. Engl).Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1)

Wulansari, E. D., Lestari, D., & Khoirunissa, M. A. (2020). kandungan terpenoid dalam daun ara (Ficus carica l.) sebagai agen antibakteri terhadap bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Pharmacon, 9(2), 219. https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.29274

Xue, Y., Zhou, J., Xu, B. N., Li, Y., Bao, W., Cheng, X. L., He, Y., Xu, C. P., Ren, J., Zheng, Y. rong, dan Jia, C. Y. 2022. Global Burden of Bacterial Skin Diseases: A Systematic Analysis Combined With Sociodemographic Index, 1990–2019. Frontiers in Medicine.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i8.20622

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.