Analisis Perkembangan Anak Dengan Sindrom Down Di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Vanila Martadinata, Astri Pinilih, Eka Silvia

Sari


Sindrom Down mempengaruhi proses pertumbuhan otak dan fisik anak, yang berakibat pada penundaan dalam perkembangan mereka, keterbatasan kapasitas intelektual, serta meningkatkan peluang terjadinya berbagai masalah kesehatan tertentu. Anak dengan sindrom Down menghadapi kendala fungsional dan organik sistemik, yang mengakibatkan mereka membutuhkan waktu dua sampai tiga kali lebih lama untuk mencapai tingkat perkembangan tertentu dibandingkan dengan anak tanpa gangguan tersebut. Penelitian ini bermaksud melaksanakan analisis perkembangan anak dengan sindrom down di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2023. Metode yang diterapkan merupakan penelitian Deskriptif. Kelompok populasi mencakup anak sindrom down di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 151 orang. Adapun sampel terpilih mencapai 61 responden. Proses pengambilan data tersebut menggunakan instrumen DDST II secara langsung. Metode statistik yang diterapkan ialah uji Chi-Square. Temuan memperlihatkan rangkaian frekuensi anak dengan sindrom down di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung mengenai aspek perkembangan motorik kasar menunjukkan kategori Delay sebesar 70,6%, aspek perkembangan motorik halus berada pada kategori Delay mencapai 75,4%, aspek perkembangan bahasa memperlihatkan kategori Delay sebanyak 63,9%, serta aspek perkembangan personal sosial tergolong kategori Delay sejumlah 63,9%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat perkembangan anak dengan sindrom down di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2023 termasuk kategori Delay.


Kata Kunci


Anak; Perkembangan; Sindrom Down

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Adinda, & Thristy, I. (2021). Karakteristik Pada Anak Sindrom down Di SLB Negeri Pembina Medan. Jurnal Ilmiah Simantek, 5(4), 30–41

Afrida, B. R., & Aryani, N. P. (2022). Hubungan Stunting terhadap Perkembangan Motorik Balita. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(1), 459-463.

Arikunto, S. 2018. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asim, A., Kumar, A., Muthuswamy, S., Jain, S., & Agarwal, S. (2015). Sindrom down: an insight of the disease. Journal of biomedical science, 22, 1-9.

Astria, N., Sulastri, M., & Magta, M. (2015). Penerapan Metode Bermain Melalui kegiatan Finger Painting Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus. e-Journal PGPAUD Universitas Pendidikan Ganesha. 3 (1). Tersedia Pada: https://ejournal. undiksha. ac. id/ind ex. php/jjpaud/article/download/62, 4, 4356.

Damayanti, M., & Muyassaroh, M. (2022). Kurang Pendengaran Pada Anak Sindrom Down: Hearing Loss in Down Syndrome. Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine, 9(2), 236-241.

Delany, D. R., Gaydos, S. S., Romeo, D. A., Henderson, H. T., Fogg, K. L., McKeta, A. S., & Costello, J. M. (2021). Sindrom down and congenital heart disease: perioperative planning and management. Journal of Congenital Cardiology, 5, 1-14.

Desa, M. V., & Amfotis, S. (2022). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Mencoret Dengan Krayon Pada Anak Down Syndrome Di Wisma Bhakti Luhur Malang. Jurnal Pelayanan Pastoral, 55-62.

Effendi, M., 2009, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, PT Bumi. Aksara

Irwanto dkk. (2019) A-Z Sindrom down. Surabaya: Airlangga University Press

Kemenkes RI (2019) 'Infodatin Riskesdas: Antara Harapan dan Fakta Down. Syndrome',. InfoDATIN, pp. 1–10.

Kemenkes RI. 2016. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang. Anak. Jakarta

Khalida, R., & Minropa, A. (2023). Studi Kasus Deskripsi Perkembangan Bahasa Pada Kasus Dislogia Mental Rerardasi Sindrom down. Jurnal Kesehatan Pijar, 2(2), 32-44.

Malak, R., Kostiukow, A., Krawczyk-Wasielewska, A., Mojs, E., & Samborski, W. (2015). Delays in motor development in children with Down syndrome. Medical science monitor: international medical journal of experimental and clinical research, 21, 1904.

Marinda, Istanti (2021) Peran Bimbingan Agama Dalam Perkembangan Mental Anak Penderita Downsyndrome Tunagrahita Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Islam Terpadu Baitul Jannah Bandar Lampung. Undergraduate Thesis, UIN Raden Intan Lampung

Niswariyana, A. K., & Milandari, B. D. (2018). Produksi Ujaran Anak Down Syndrome Di SLB Negeri Pembina Kota Mataram. Jurnal Ilmiah Telaah, 3(2), 103-111.

Notoatmodjo, S. 2018, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta

Pransista, N., Mardhia, A. R., Wahyurini, E., & Asvio, N. (2024). Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik di SDIT Ummu Fathimah Kota Bengkulu. JPT: Jurnal Pendidikan Tematik, 5(1), 109-115.

Potads. 2019. Trysomi-21 Sindrom down. Jakarta: Kompas Gramedia

Rantina, dkk.2020. Buku Panduan Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh. Kembang Anak Usia (0-6) tahun. Jawa Barat

Rosalina, I., & Hidayat, S. (2016). Konstipasi dan Faktor Risikonya pada Sindrom down. Sari Pediatri, 6(1), 10-5.

Soetjiningsih, 2015.Tumbuh Kembang Anak edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D, penerbit. Alfabeta,Bandung

Wulandari, Y., & Kristiawan, M. (2017). Strategi sekolah dalam penguatan pendidikan karakter bagi siswa dengan memaksimalkan peran orang tua. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 2(2), 290-302.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i6.19935

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.