FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI KANKER PAYUDARA TERHADAP TEKHNIK SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAY JEPARA TAHUN 2016
Puskesmas Way Jepara pada tahun 2013 Cakupan WUS yang melakukan pemeriksaan SADARI sebesar 32 %. Ditemukan 10 kasus positif kanker payudara. Pada tahun 2013 terdapat 5 kasus kematian karena penyakit ini. Rendahnya pengetahuan tentang SADARI diperkirakan dapat berdampak terhadap meningkatnya kejadian penyakit yang seharusnya sebesar 95% kejadian kanker payudara dapat dideteksi dengan metode SADARI.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi kanker payudara dengan tekhnik SADARI pada wanita usia subur di wilayah Puskesmas Way Jepara Kabupaten Lampung Timur tahun 2016.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur Di wilayah kerja Puskesmas Way Jepara Kabupaten Lampung pada bulan Mei tahun 2015 yaitu sebanyak 121 orang.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu sebanyak 40 Wanita Usia subur. Analisis data menggunakan chi-square, dengan α = 0,05.
Hasil analisis didapatkan (72,5%) mempunyi perilaku positive, (75%) Wanita Usia Subur yang berpengetahuan baik, (62,5%) mendapatkan informasi tentang SADARI dari tenaga kesehatan (72,5%) mempunyai motivasi tinggi. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI terhadap deteksi kanker payudara pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Way Jepara Lampung Timur tahun 2016 (p-value = 0.014; OR = 7,500), tidak ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku SADARI terhadap deteksi kanker payudara pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Way Jepara Lampung Timur tahun 2016 (p-value = 0,716; OR = 1,583), ada hubungan antara motivasi dengan perilaku SADARI terhadap deteksi kanker payudara pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Way Jepara Lampung Timur tahun 2016 (p-value = 0,042; OR = 5,760).
Disarankan agar Wanita Usia Subur aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh petugas kesehatan berupa penyuluhan yang diadakan oleh Tim Puskesmas agar pengetahuan dan motivasi tentang SADARI meningkat