Factors Related To The Incidence Of Abortion (Incomplete/Complete)

Novalia Novalia* -  Universitas Kader Bangsa Palembang, Indonesia
Siti Aisyah -  Faculty of Midwifery and Nursing, Universitas Kader Bangsa Palembang, Indonesia
Sastra Yunola -  Faculty of Midwifery and Nursing, Universitas Kader Bangsa Palembang, Indonesia

Latar Belakang: Kematian ibu akibat abortus seringkali tidak dilaporkan sebagai penyebab kematian ibu tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Abortus dapat terjadi secara tidak sengaja atau sengaja dan dapat dialami oleh semua ibu hamil pada usia kehamilan muda. Di negara berkembang, lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, sepsis, hipertensi karena kehamilan, abortus yang tidak aman, dan partus lama. Selain itu, penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan selama kehamilan sebesar 45,7%, hipertensi selama kehamilan sebesar 14,5%, dan infeksi sebesar 8%.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu, paritas, dan status gizi dengan kejadian abortus (tidak lengkap/lengkap) di PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar), UPTD Puskesmas Karya Mukti Tahun 2020.

Metode: Penelitian survei analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis hubungan kausal antara kejadian abortus dengan identifikasi penyebab yang terdiri dari umur, paritas, dan status gizi dilakukan dengan cara mengukur atau mengamati dalam satu waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami komplikasi kebidanan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Karya Mukti tahun 2020 sebanyak 96 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel kasus yaitu 29 ibu hamil dengan komplikasi kebidanan yang melakukan aborsi. Untuk sampel kontrol, 65 ibu hamil dengan komplikasi kebidanan tidak mengalami aborsi.

Hasil: Dari uji statistik Chi-Square, variabel usia ibu mendapatkan p-value 0,047 (< = 0,05), variabel paritas memiliki nilai p-value 0,039 (< = 0,05), dan variabel status gizi. menghasilkan nilai p 0,005 (< = 0,05). Kesimpulannya, ada hubungan yang signifikan antara usia ibu, paritas, status gizi, dan kejadian abortus (tidak lengkap/lengkap).

Saran : Puskesmas PONED Karya Mukti diharapkan lebih aktif memberikan penyuluhan kepada ahli kebidanan terkait kejadian abortus (tidak lengkap/lengkap).

 

Kata kunci: Aborsi, paritas, usia ibu, status gizi

 

 

ABSTRACT

 

Background: Maternal death due to abortion is often not reported in the maternal death causes but is reported as hemorrhage or sepsis. Abortion can occur accidentally or intentionally and can be experienced by all pregnant women at a young gestational age. In developing countries, the five leading causes of maternal death are bleeding, sepsis, hypertension due to pregnancy, unsafe abortion, and obstructed labor. In addition, the most common causes of maternal death are bleeding during pregnancy at 45.7%, hypertension during pregnancy at 14.5%, and infection at 8%.

Purpose: This study aims to determine the relationship between maternal age, parity, and nutritional status and the incidence of abortion (incomplete/complete) at the PONED (Basic Emergency Neonatal Obstetric Service), UPTD Karya Mukti Public Health Center, in 2020.

Method: This analytical survey research used a cross-sectional approach. The causal relationship analysis between the incidence of abortion and the identification of causes, consisting of age, parity, and nutritional status, was carried out by measuring or observing at one time. The population in this study was all pregnant women who experienced obstetric complications in the UPTD Karya Mukti Public Health Center working area in 2020, with as many as 96 people. The sample in this study was a case sample, i.e., 29 pregnant women with obstetric complications who had abortions. For the control sample, 65 pregnant women with obstetric complications did not experience abortion.

Results: From the Chi-Square statistical test, the maternal age variable got a p-value of 0.047 (< α = 0.05), the parity variable had a p-value of 0.039 (< α = 0.05), and the nutritional status variable resulted in a p-value of 0.005 (< α = 0.05). In conclusion, there is a significant relationship between maternal age, parity, nutritional status, and the incidence of abortion (incomplete/complete).

Suggestion: The PONED Karya Mukti Public Health Center is expected to be more active in providing counseling to midwifery experts related to the incidence of abortion (incomplete/complete).

 

Keywords: Abortion, parity, maternal age, nutritional status

 

  1. Amellia, S. W. (2019). Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks Maternal dan Neonatal.
  2. Ari kunto, 2010, Prosedur Penelitian Penekatan praktik, Jakarta; PT. Rineka Cipta
  3. Bunga Astria, 2018, Gizi bagi Ibu Dan anak, Yogyakarta: Pustaka baru Press
  4. Cuningham f, et al., 2013 Obstetric williams Edisi 23 volume 1, Jakarta: EGC
  5. Dinkes OKU. 2020, Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu 2019
  6. Erlina, Y. (2018). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus Inkomplit Di RSUD Kota Bekasi. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 7(1).
  7. Eni Subiastutik, 2017, Hubungan Kekurangan Energi kronis dengan kejadian Abortus di RSUD dr.Soebandi Jember Tahun 2016
  8. Handayani, E. Y. (2015). Hubungan umur dan paritas dengan kejadian abortus di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Martenity and Neonatal, 3(1), 249-253.
  9. Kemenkes RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014, Jakarta
  10. Lieskusumastuti, A. D. (2017). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus Spontan Di Rsu Pku Muhammadiyah Delanggu Tahun 2016. Jurnal Kebidanan Indonesia, 7(2).
  11. Lydia Mardinson Putri, 2018, Faktor Resiko utama Maternal Penyebab Abortus di Puskesmas Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam
  12. Madumurti, S. D. R. (2020). Hubungan Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungadem Bojonegoro (Doctoral dissertation, STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG).
  13. Maryunani A, 2016, Kegawatdaruratan maternal dan Neonatal, Buku Praktis Kehamilan dan persalinan Patologis (Resti & Komplikasi) Jakarta: Trans info Media.
  14. Natiqatul Fatkiyah, 2015, Faktor Resiko Maternal Kejadian Abortus Di RSUD Dr.Soesilo Slawi Kabupaten Tegal
  15. Prawirohardjo, 2014. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Bina Pustaka
  16. Qori Armiza septia, 2019, Faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di RSU Mitra Medika Tanjung Mulia Medan
  17. Ruqaiyah dkk, 2019, Faktor-faktor Yang berhubungan terhadap kejadian abortus Terhadap ibu hamil di RSU Bahagia Makassar.
  18. Saiffudin, 2013, Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan maternal dan Neonatal, Jakarta, EGC
  19. Silviani, Y. E., & Epiani, E. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus di Rsud Dr. M Yunus Bengkulu. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (Jiki), 4(1), 64-78.
  20. Susana Dyah Ratna Madumurti, 2020, Hubungan Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil dengan kejadian Abortus di Puskesmas KedungAdem Bojonegoro

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)