PENETAPAN KADAR NaCl PADA PEMBUATAN TELUR ASIN REBUS DAN TELUR ASIN OVEN DENGAN VARIASI WAKTU PENYIMPANAN SECARA ARGENTOMETRI

Niken Feladita Santoso, Annisa Primadiamanti, Ninuk Tri Meilina

Sari


Telur merupakan salah satu produk peternakan yang dihasilkan oleh unggas.
Namun, telur memiliki kelemahan yaitu masa simpannya relatif pendek sehingga
diperlukan upaya pengawetan untuk memperpanjang masa simpannya. Prosesnya
sangat sederhana, hanya dengan waktu pemeraman 7 hari pada media yang
merupakan campuran garam, serbuk bata merah dan air. Semakin lama_ telur
disimpan, maka rasa telur akan semakin asin. Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan kadar NaCl pada sampel telur asin rebus dan oven dengan variasi waktu penyimpanan. Metode argentometri Mohr yaitu penetapan kadar NaCl dengan
menggunakan larutan standar AgNO3 dan menambahkan indikator K2CrO4 5 %. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata muda. Sampel yang digunakan adalah media pengasinan 3, 5, 7 hari. Kadar yang didapat dengan masa simpan 3, 5, 7 hari pada telur asin rebus berturut-turut sebesar 1,18%, 1,70%,2,31% sedangkan kadar telur asin oven berturut-turut sebesar 1,38%, 1,85%, 2,51%.
Kandungan garam yang terkandung dalam telur asin minimal 2,0% (SNI 01-4277-
1996). Kesimpulan dari penelitian ini, telur asin rebus dan oven berdasarkan waktu
penyimpanan 3, 5, 7 hari memenuhi persyaratan yang masa simpan 7 hari,
sedangkan yang 3 hari dan 5 hari belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SNI. Metode perebusan dan pengovenan tidak mempengaruhi kadar Nacl. Oleh
karena itu, masa penyimpanan telur asin minimal 7 hari.

Kata Kunci : Telur asin, lama penyimpanan, kadar NaCl

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v3i3.2808

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##