UJI DAYA HAMBAT SARIAN EKSTRAK DAUN KI TOLOD (Hippobroma longliflora) KERING TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus MENGGUNAKAN METODE DIFUSI AGAR

Agustina Retnaningsih, Niken Feladita, Retno Handayani

Sari


Ki Tolod (Hippobroma longliflora) yang lebih dikenal sebagai gulma atau
tanaman liar ini ternyata banyak sekali khasiatnya salah satunya dapat digunakan
sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan Iluka. Yaitu dengan
caramenumbuk halus bagian daun tanaman Ki Tolod, kemudian ditempel pada bagian luka yang sakit, kemudian dibalut dengan kain bersih. Salah satu bakteri yang menyebabkan infeksi pada kulit luka yaitu bakteri S. aureus.Bakteri ini menghasilkan nanah, oleh sebab itu bakteri disebut bakteri piogenik. Daun Ki Tolod memiliki kandungan alkaloid yang dapat bersifat antibakteri.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak daun Ki Tolod terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Uji daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar.Daya anti bakteri dilihat dari besarnya diameter zona hambat yang terbentuk dengan adanya daerah jernih disekitar cakram yang berisi kandungan alkaloid dari daun Ki Tolod.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun Ki Tolod mempunyai daya antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dimana kontrol positif yaitu kloramfenikol memiliki diameter zona terbesar dalam menghambat Staphylococcus aureus diikuti dengan ekstrak daun Ki Tolod pada konsentrasi 100%.

Kata kunci : ekstrak daun Ki Tolod, luka, daya antibakteri, metode difusi agar,
Staphylococcus aureus

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v3i3.2804

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##