Pengenalan Posyandu Terintegrasi Dan Upaya Pencegahan Penyakit Di Tingkat Desa Sebagai Langkah Mendukung Transformasi Layanan Primer

Iwan Sariyanto* -  , Indonesia
Ika Oktaviani -  , Indonesia
Riyanto Riyanto -  , Indonesia
Roza Mulyani -  , Indonesia

Transformasi layanan primer Kementerian Kesehatan menjadi fondasi utama dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, dengan Posyandu sebagai ujung tombak. Namun, di Kampung Pujo Basuki, Kecamatan Trimurjo, Posyandu belum terintegrasi secara optimal, menyebabkan masih tingginya prevalensi stunting, anemia, dan kasus Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Tujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan Posyandu terintegrasi, dan mengimplementasikan upaya pencegahan penyakit guna mendukung transformasi layanan primer. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan luring (teori dan praktik) bagi kader posyandu. Pengabdian ini dilaksanakan pada Bulan April Hingga November tahun 2025. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada kader Posyandu. Sebelum pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan, sebanyak 13 dari 21 kader (61%) menunjukkan tingkat pemahaman yang belum memadai, sementara hanya 8 kader (38,09%) yang memiliki pemahaman baik. Pasca-intervensi, terjadi pergeseran positif yang substansial; proporsi kader dengan pemahaman yang belum memadai menurun menjadi 4 orang (19,05%), sedangkan proporsi kader yang memahami meningkat menjadi 17 orang (80,95%). Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa intervensi pengabdian masyarakat mampu meningkatkan kapasitas. Disarankan untuk meningkatkan komitmen perangkat desa dan mengimplementasikan Posyandu terintegrasi secara penuh.

  1. Kementerian Kesehatan. (2023). Transformasi Kesehatan Sukseskan Tujuan Pembangunan Kualitas Hidup Masyarakat. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/transformasi-kesehatan-sukseskan-tujuan-pembangunan-kualitas-hidup-masyarakat/
  2. Kementerian Kesehatan. (2023). Semua Posyandu Mendapat Antropometri Tahun Depan. stunting.go.id. https://stunting.go.id/semua-posyandu-mendapat-antropometri-tahun-depan/
  3. Kementerian Kesehatan. (2024). Profil Kesehatan Indonesia 2023. https://kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/172231123666a86244b83fd8.51637104.pdf
  4. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (2023). Transformasi Layanan Kesehatan Primer Harus Mendapatkan Perhatian Khusus. https://kemenkopmk.go.id/transformasi-layanan-kesehatan-primer-harus-mendapatkan-perhatian-khusus
  5. Hasanbasri, M., Maula, A. W., Wiratama, B. S., Espressivo, A., & Marthias, T. (2024). Analyzing primary healthcare governance in Indonesia: Perspectives of community health workers. Cureus, 16(3), e56099. https://doi.org/10.7759/cureus.56099
  6. Aulia, F. O., & Purnamawati, D. (2025). Kontribusi kader posyandu dalam intervensi stunting: Kajian literatur tahun 2023–2025. Jurnal Ilmu Medis Indonesia, 4(2), 155-168. https://doi.org/10.35912/jimi.v4i2.4687
  7. Koy, T. Y., Sinaga, M., & Dodo, D. O. (2025). Kajian aktivitas kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu balita (Studi kasus di Puskesmas Binaus Kabupaten TTS). Manajemen Pelayanan Kesehatan, 2(1), 1-15.
  8. https://journal.pubmedia.id/index.php/mpk/article/download/3433/3334
  9. Hidayat, R., & Permatasari, L. (2023). Efektivitas pelatihan kader kesehatan dalam deteksi dini penyakit tidak menular di wilayah pedesaan. Jurnal Kesehatan Komunitas, 9(2), 101–110. https://doi.org/10.31219/jkk.v9i2.3821
  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Transformasi sistem kesehatan menuju Indonesia sehat 2045. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  11. Nurjanah, S., & Sari, D. (2024). Pemanfaatan sumber protein lokal dalam pencegahan stunting pada anak balita di wilayah pedesaan. Jurnal Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 45–56. https://doi.org/10.21009/jgpm.051.05
  12. Puspitasari, A., & Rosyidah, N. (2024). Penguatan kelembagaan Posyandu dalam mendukung program kesehatan berbasis desa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 6(1), 77–86. https://doi.org/10.31227/jpmi.v6i1.5127
  13. Riyanto, R., Oktaviani, I., Sariyanto, I., & Mulyani, R. (2024). Edukasi peningkatan pengetahuan tentang stunting, skrining anemia dan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri. Journal Of Human And Education (JAHE), 4(2), 306-315.
  14. Sari, D., & Nurjanah, S. (2023). Peningkatan kapasitas kader Posyandu melalui pelatihan deteksi dini penyakit tidak menular. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nusantara, 12(3), 233–242. https://doi.org/10.47560/jkmn.v12i3.2789
  15. Setiawan, B., & Widyastuti, T. (2024). Kearifan lokal dalam pencegahan stunting: Pendekatan berbasis sumber daya pangan lokal. Jurnal Ilmu Gizi Indonesia, 8(1), 59–70. https://doi.org/10.31227/jigi.v8i1.4592
  16. Putri, A. D., & Lestari, M. (2024). Integrasi program pencegahan stunting dengan pemberdayaan ekonomi keluarga di pedesaan. Jurnal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(2), 112–124. https://doi.org/10.21009/jppm.052.09

SENGKUNI JOURNAL views Statistic Jurnal Perak Malahayati : Pengabdian Keapada Masyarakat Stat

JURNAL PERAK MALAHAYATI : Pengabdian Keapada Masyarakat

indexed by:


Secretariat Office:
Universitas Malahayati
Mail  : Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Kota Bandar Lampung
Telp  : 085279526789
email: jurnalperak@malahayati.ac.id

<" Copyright UNIVERSITAS MALAHAYATI
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License