Upaya Peningkatan Kebersihan Diri Pada Anak
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif di masyarakat. Upaya untuk merubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS juga menjadi upaya mengajak individu, keluarga dan masyarakat untuk menjadi agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari–hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat (Kemenkes, 2011).
PHBS dapat diterapkan di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja maupun masyarakat umum. Secara umum, PHBS mencakup beberapa langkah untuk membiasakan diri dalam menjalani perilaku hidup sehat termasuk didalamnya tentang personal higiene. Personal hygiene adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk menjaga kebersihan pribadinya agar terhindar dari berbagai penyakit (Hidayat, 2008). Personal hygiene bertujuan untuk dapat mempertahankan perawatan diri, meningkatkan rasa aman dan relaksasi diri, dapat menghilangkan kelelahan, mencegah terjadinya infeksi, dan gangguan sirkulasi darah, serta dapat mempertahankan integritas pada jaringan serta kesejahteraan fisik dan psikis (Hidayat, 2008). Personal hygiene yang buruk pada anak berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan, anemia, penyakit kulit, cacingan, dan diare (Rosso & Arlianti, 2009 Dikutip dari Triasmari, 2019). Personal hygiene meliputi kebersihan tangan, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan tubuh, kebersihan rambut, kebersihan kuku, kebersihan pakaian dan kebersihan area intim.
Panti Asuhan Hasbi Rabbi Kota Bandar Lampung merupakan panti yang memberikan kenyamanan kepada masyarakat terutama dalam bidan usaha penyantunan anak yatim piatu dan dhuafa dengan pola panti asuhan dan lembaga pendidikan formal pondok pesantren, serta memberikan kesejahteraan dengan membantu kepada masyarakat yang dikatagorikan tidak mampu. Pada pengelolaan pendidikan formal ada sebagian peserta didik yang tinggal di asrama. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara pada studi pendahuluan dengan pengurus atau pengasuh panti asuhan pada tanggal 21 Mei 2025, tidak semua anak yang berada di panti asuhan tersebut berperilaku baik dalam bidang kesehatan akan tetapi ada juga yang berprilaku kurang baik, hal ini ditunjukan anak yang masih tidak menerapkan perilaku bersih hidup sehat antara lain tidak buang sampah pada tempatnya, kebersihan diri yang kurang meliputi anak yang jarang mandi, tidak mengganti pakaian setelah mandi, tidak gosok gigi terutama sebelum tidur, cara menggosok gigi yang salah.
Oleh karenanya, tim pengabdi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Panti Asuhan Hasbi Rabbi Kota Bandar Lampung berupa penyuluhan tentang personal hygiene. Berkaitan dengan kegiatan pengabdian masyarakat, pengelola panti asuhan cukup antusias dan peserta didik cukup aktif dalam mengikuti kegiatan pengabmas. Sebagian besar peserta didik menyimak materi penyuluhan yang disampaikan dan antusias dalam mengikuti praktik tentang menggosok gigi dengan benar. Disarankan, agar pengelola panti asuhan memprogramkan kegiatan usaha kesehatan sekolah bekerja sama dengan Puskesmas Terdekat dalam rangka peningkatan personal hygiene kepada peserta didiknya.
- Adi Wijaya.(2010). Menganalisis Prilaku. Bandung: Pustaka Belajar Mandiri
- Ardhiasti A., dkk (2024). Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan Panti Asuhan Mizan Amanah. Jurnal Pengabdian Cendekia, volume 3(3), 182-184.
- Hidayat dan Uliyah. 2008. Praktikum keterampilan dasar praktik klinik: Aplikasi dasar-dasar praktik kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
- Isro’in L. Personal Hygiene Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. In Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012.
- Kemenkes RI, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
- Kurniawan, A., R.M. Putri dan E. Widiani. 2019. Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kelas IV dan V Sekolah Dasar. Nursing News. 4(1): 100-111
- Musniati N. dan Mega Puspita Sari (2020). Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap Anak Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang. Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat. Volume 1 (2), 89-97.
- Potter, P. A, Perry, A, G(2002). Buku ajar personal hygiene : Konsep, Proses dan Praktik. Edisi ke 2. Jakarta: EGC.
- Pratiwi B.A, dkk (2021). Pendidikan Kesehatan Terhadap Personal Higiene Santri. Jurnal Kesmas Asclepius. Volume 3(1), 17-24.
- Ridwan, A.R., Sahrudin, Ibrahim, K., 2017. Hubungan Pengetahuan, Personal Hygiene , dan Kepadatan Hunian Dengan Gejala Penyakit Skabies Pada Santri di Pondok Pesantren Darul Muklisin Kota Kendari. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2, 1–8.
- Susanti E., Yusdiana (2022). Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene Anak di Panti Asuhan Baiturrahmah Kampar. Jurnal Abdi:Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat. Volume 4 (1), 32 - 36.
- Triasmari, U., & Kusuma, A. N. (2019). Determinan Personal Higiene pada Anak Usia 9–12 Faletehan https://doi.org/10.33746/fhj.v6i1.47 Health Journal, 6(1), 37–44.
- WHO, 2015. WHO I Scabies, WHO.
- http://www.who.int/lymphatic_filariasis/epidemiology/scabies/en/
- Widyawati, dkk (2023). Edukasi Penerapan Phbs Dalam Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Pada Anak Di Panti Asuhan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. Volume 7 (2), 1268 - 1272..


