Duta Gemitasi (Gemar Minum Tablet Besi) Pada Remaja Dalam Pencegahan Stunting
Pendahuluan: program Gerakan Minum Tablet Fe Serentak di Kabupaten Kendal hanya dilakukan 1 bulan sekali tersebut tidak berjalan dengan baik di sekolah masing – masing. Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mempersiapkan sejak dini dengan di mulai dari remaja yang sehat, tidak mengalami anemia dengan menganjurkan remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darah selama menstruasi dan dilanjutkan satu tablet per minggu selama satu tahun, minimal remaja mengonsumsi tablet tambah darah sebanyak 48 tablet per tahun. Penyiapan SDM berkualitas unggul bisa dimulai sejak usia dini, sejak dalam kandungan, bahkan dapat ditarik lebih jauh saat masih remaja. Memanfaatkan kaderisasi atau pendidikan oleh teman sebaya, diharapkan pengetahuan tentang pentingnya konsumsi tablet Fe seperti investasi pada diri kita di masa depan untuk menjadi keluarga sehat. sehingga pendampingan kepada remaja putri melalui edukasi dan pembentukan Duta GEMITASI (Gerakan Minum Tablet Besi) untuk menjadi pendamping dan pengawas remaja minum tablet Fe bagi teman sebaya.
Tujuan: terbentuknya duta remaja siaga untuk bisa mempromosikan atau mengarahkan remaja – remaja di minum tablet Fe (Besi). Remaja ini nantinya akan menjadi kader bagi teman sebaya di lingkungan Kelurahan Bandengan untuk terus memberikan kaderisasi tentang pentingnya minum Tablet Fe dalam rangka mencegah stunting
Metode: penyuluhan kepada para remaja dan kader serta membentuk Remaja Siaga. Sasaran pengabdian adalah kader kesehatan dan remaja di kelurahan Bandengan. Mulai dari persiapan, yaitu perizinan dan koordinasi, pelaksanaan dengan metode edukasi dan praktik lapangan, serta monitoring dan evaluasi dengan cara membuat video praktik edukasi minum tablet Fe dengan teman sebaya
Hasil: Kegiatan ini diikuti oleh 20 remaja dari perwakilan 5 RW yang menjadi sasaran utama program, dengan rangkaian acara yang terdiri atas pretest, pemberian edukasi kesehatan, sesi diskusi interaktif, post test, dan praktik lapangan. Kemudian untuk remaja wanita dibagikan juga tablet Fe agar diharapkan bisa menjadi teladan dan menyebarkan informasi tentang manfaat Tablet Fe.
Kesimpulan: Kegiatan PkM Duta GEMITASI berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya konsumsi tablet Fe secara rutin sebagai langkah pencegahan anemia dan stunting, serta menunjukkan bahwa pendekatan peer education efektif dalam membangun kebiasaan sehat di kalangan remaja.
- Antri Ariani, Desi Wijayanti E.D., Anne Yuliantini, Rizki Siti Nurfitriana, Asep Mulyana, Ermilda. Edukasi Gaya Hidup, Pola Jajan Sehat dan Pemberian Jus ABC (Apple Bit Carrot) untuk Pecegahan Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). 4 April 2023;6(4):1462–74.
- Arif Satria. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. 3 ed. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; 2015.
- Aurima J, Susaldi S, Agustina N, Masturoh A, Rahmawati R, Tresiana Monika Madhe M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Open Access Jakarta Journal of Health Sciences. 9 November 2021;1(2):43–8.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
- Hardinsyah, & Supariasa, I. D. N. (2016). Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
- Hermawan D, Listiyaningsih E, Irianto G. Program Pendampingan Remaja Peduli Stunting di Pekon Tugurejo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 1 November 2023;6(11):5189–99.
- Indriawan T, Kusumaningrum TAI. Efektifkah Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Teman Sebaya? Griya Widya: Journal of Sexual and Reproductive Health [Internet]. 29 Desember 2021;1(1):14–26. Tersedia pada: https://journal.nurscienceinstitute.id/index.php/griyawidya/article/view/247
- Kementerian Kesehatan RI DJKM. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri. 1 ed. Kementerian Kesehatan RI, editor. Vol. 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
- Kementerian Kesehatan RI, Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Rilis Kementerian Kesehatan [Internet]. 2023 [dikutip 18 April 2024]; Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/id/rilis- kesehatan/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244
- Kementerian Kesehatan RI. (2018). Petunjuk Teknis Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
- Kementerian Kesehatan RI. (2021). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi pada Remaja. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
- Kesehatan RI. Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalan RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020 - 2024. Jakarta; 2020.
- Suryani, E., & Lestari, A. (2020). Hubungan anemia pada remaja putri dengan risiko stunting pada anak. Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia, 12(2), 85–92.
- UNICEF. (2021). Addressing Anaemia in Adolescent Girls: A Key Strategy to Prevent Stunting. New York: UNICEF.
- WHO. (2011). Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity. Geneva: World Health Organization.
- WHO. (2020). Nutrition in Adolescence: Preventing Anaemia and Improving Adolescent Health. Geneva: World Health Organization.


