Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Filter Air Sederhana Berbahan Lokal Untuk Peningkatan Kualitas Air Bersih
Pendahuluan: Ketersediaan air bersih merupakankebutuhan dasar yang sangat penting bagi kesehatanmasyarakat. Namun, di beberapa wilayah pedesaanseperti Pekon Karang Anyar, Kec. Wonosobo, Kab.Tanggamus, kualitas air masih rendah karena belummelalui proses penyaringan yang memadai.
Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikanedukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentangcara membuat filter air sederhana berbahan lokal,sehingga dapat meningkatkan kualitas air bersih yangdigunakan sehari-hari.
Metode: Metode yang digunakan adalahpendekatan partisipatif melalui sosialisasi,demonstrasi, dan praktik langsung. Bahan lokal yangdigunakan dalam pembuatan filter air antara lainarang kayu, ijuk, pasir, kapas, kerikil, serta wadahdari galon bekas.
Hasil: Masyarakat mampu memahami pentingnyapenggunaan filter air dan terampil membuat filtersederhana secara mandiri. Hasil uji sederhanamenunjukkan air yang melalui filter menjadi lebihjernih, berkurang bau, dan layak digunakan untukkebutuhan rumah tangga.
Kesimpulan: Edukasi dan pelatihan pembuatanfilter air sederhana berbahan lokal efektifmeningkatkan pengetahuan dan keterampilanmasyarakat dalam menyediakan air bersih. Programini berpotensi berkelanjutan karena memanfaatkanbahan yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan.
Kata Kunci: Edukasi, Pelatihan, Filter Air, BahanLokal, Air Bersih
ABSTACT
Introduction: Access to clean water is afundamental necessity for public health. However,in several rural areas such as Pekon Karang Anyar,Wonosobo Sub-district, Tanggamus Regency, waterquality remains low due to the lack of adequatefiltration systems.
Objective: This activity aims to provide educationand training for the community on how to makesimple water filters using locally availablematerials, in order to improve the quality of cleanwater for daily use.
Method: The method applied was a participatoryapproach through socialization, demonstration, andhands-on practice. Local materials used inconstructing the water filter included charcoal,palm fiber, sand, gravel, and recycled galloncontainers.
Result: The community successfully gainedknowledge about the importance of water filtrationand acquired skills to independently constructsimple filters. Basic tests showed that filteredwater became clearer, odorless, and more suitablefor household use.
Conclusion: Education and training on simplewater filter construction using local materials areeffective in enhancing community knowledge andskills in providing clean water. The program hassustainability potential since it utilizes easilyaccessible local resources.
Keywords: Education, Training, Water Filter,Local Materials, Clean Water
- Azwar, A. (2018). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.
- Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2023. Jakarta: BPS.
- Budiono, S. (2019). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Air Bersih. Jurnal Sosial Humaniora, 10(2), 87–95.
- Chambers, R. (1994). Participatory Rural Appraisal (PRA): Analysis of Experience. World Development, 22(9), 1253-1268.
- Hartayu, R. dkk. 2019. Pembuatan Filter Air Sederhana. Jurnal Abdikarya: Jurnal Karya Pengabdian Dosen dan Mahasiswa, April 2019 Vol 03 No 02.
- Kementerian Kesehatan RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Kemenkes RI.
- Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
- Nurhasanah, L., & Hidayat, M. (2021). Penerapan Teknologi Tepat Guna Penyaringan Air di Pedesaan. Jurnal Abdimas, 5(2), 101–110. https://doi.org/10.21831/abdimas.v5i2.33354
- Pratama, A., & Susanti, R. (2022). Pendidikan Kesehatan Masyarakat tentang Kualitas Air Minum. Jurnal Promkes, 10(1), 14–23. https://doi.org/10.20473/jpk.V10.I1.2022
- Rahmawati, T., & Handayani, N. (2020). Teknologi Penjernihan Air Menggunakan Arang Aktif dari Limbah Pertanian. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 12(2), 89–96.
- Santoso, H., & Lestari, D. (2020). Penggunaan Pasir dan Kerikil dalam Sistem Filtrasi Air Bersih. Jurnal Teknik Lingkungan, 9(2), 77–84.
- Sari, D. P., & Ramadhan, R. (2019). Penyuluhan dan Pelatihan Filter Air untuk Meningkatkan Kualitas Air Bersih di Desa Tertinggal. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 8(3), 215–223.
- Setiawan, I., & Puspitasari, R. (2021). Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Penyediaan Air Bersih di Desa Tertinggal. Jurnal Abdi Masyarakat, 7(1), 55–62.
- Susilowati, E., & Fadilah, N. (2019). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Air Bersih Melalui Teknologi Tepat Guna. Jurnal Abdimas Madani, 1(2), 88–97.
- Syafruddin, A., & Mulia, R. (2021). Pengaruh Penyaringan Air dengan Media Ijuk dan Arang terhadap Penurunan Kekeruhan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(1), 45–53.
- UNICEF. (2021). Progress on Household Drinking Water, Sanitation and Hygiene 2000-2020. New York: UNICEF and WHO.
- Utami, R. T., & Wulandari, S. (2020). Pemanfaatan Bahan Alami sebagai Media Filter Air Sederhana. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains dan Teknologi, 2(1), 45–52. https://doi.org/10.32528/jpmst.v2i1.3214
- Wicaksono, B. dkk. 2019. Edukasi Alat Penjernih Air Sederhana Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih. Terang: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri, Vol. 2, No. 1, Desember 2019.
- World Health Organization (WHO). (2022). Drinking-water: Key facts. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water


