Hubungan Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir, dan Riwayat Imunisasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kopang

Imam Syahrul Fatoni Putra, Lalu Irawan Surasmaji, Herlinawati Herlinawati, Kadek Wini Mardewi

Sari


ABSTRACT

 

Stunting is characterized by a short stature based on a length or height-for-age measurement that falls below -2 standard deviations (SD) on the WHO growth chart. It can lead to delays in physical and cognitive development in children. Stunting is influenced by several factors, including birth weight, birth length, and immunization history. This study aims to determine the relationship between birth weight, birth length, and immunization history with the incidence of stunting in children under five in the working area of Kopang Health Center. This analytical observational study used a case-control design with a sample of 100 participants, divided into 50 cases and 50 controls, selected using purposive sampling. The data collected were analyzed using the chi-square test with a significance level of p-value <0.05. Results: Univariate analysis showed that 50 (50%) children experienced stunting, 42 (42%) had low birth weight, 37 (37%) had short birth length, and 55 (55%) did not have a complete immunization history. Bivariate analysis indicated a significant relationship between birth weight and stunting (p-value=0.002; OR=3.930; 95% CI=1.688-9.154), as well as between birth length and stunting (p-value=0.004; OR=3.814; 95% CI=1.610-9.161). No significant relationship was found between immunization history and stunting (p-value=0.108; OR= 2,087; 95% CI= 0,936-4,653). There is a significant relationship between birth weight and birth length with the incidence of stunting. There is no significant relationship between immunization history and stunting. 

 

Keywords: Stunting, Children Under Five, Birth Weight, Birth Length, Immunization History.

 

 

ABSTRAK

 

Latar belakang: Stunting adalah perawakan pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 Standar Deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO, dapat menyebabkan hambatan dalam fisik dan kognitif anak. Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berat badan lahir, panjang badan lahir, dan riwayat imunisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, panjang badan lahir, dan riwayat imunisasi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kopang. Penelitian obsevasional analitik dengan desain penelitian case control. Jumlah sampel sebanyak 100 sampel yang dibagi menjadi 50 sampel sebagai kelompok kasus dan 50 sampel sebagai kelompok kontrol, diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square dengan nilai signifikansi p-value <0,05. Hasil penelitian: Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting (p-value= 0,002; OR= 3,930; 95% CI= 1,688-9,154). Didapatkan juga hubungan signifikan antara panjang badan lahir dengan kejadian stunting (p-value= 0,004; OR= 3,814; 95% CI= 1,610-9,161). Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara riwayat imunisasi dengan kejadian stunting (p-value= 0,108; OR= 2,087; 95% CI= 0,936-4,653). Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat imunisasi dengan kejadian stunting. 

 

Kata Kunci: Stunting, Balita, Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir, Riwayat Imunisasi


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Adhani, J. P., Lahdji, A., & Faizin, C. (2024). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar I Kabupaten Demak. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 11(2), 1–10. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

Adriani, P., Aisyah, I. S., Wirawan, S., Hasanah, L. N., Idris, Nursiah, A., Yulistianingsih, A., & Siswati, T. (2022). Stunting Pada Anak. In PT Global Eksekutif Teknologi (Vol. 124, Issue November). https://www.researchgate.net/publication/364952626

Agustin, S., Setiawan, B. D., & Fauzi, M. A. (2019). Klasifikasi berat badan lahir rendah (bblr) pada bayi dengan metode learning vector quantization (lvq). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(3), 2929–2936.

Alisjahbana, A. S., & Murniningtyas, E. (2018). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia (Vol. 3, Issue 2). Unpad Press.

Anasthasia, T. R., & Utami, E. D. (2022). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Indonesia Tahun 2020. Seminar Nasional Official Statistics, 2022(1), 863–872. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1252

Andini, V., Maryanto, S., & Mulyasari, I. (2020). The Correlation Between Birth Lenght, Birth Weight and Exclusive Breastfeeding With the Incidince of Stunting in Children Age Group 7-24 Months in Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 12(27), 49–58.

Aprilia, D., & Tono, S. F. N. (2023). Pengaruh Status Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting Dan Gangguan Perkembangan Balita. Jurnal Kebidanan, 12(1), 66–74. https://doi.org/10.47560/keb.v12i1.496

Bahri, L. P. (2023). Lombok Tengah dalam Data. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Tengah (Vol. 2). Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Candra, A., Ilmu, B., Fakultas, G., Universitas, K., & Semarang, D. (2020). Patofisiologi Stunting. 8(2), 74–78.

Damayanti, D. K. D., & Jakfar, M. (2023). Klasifikasi Status Stunting Balita Menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means (Studi Kasus Posyandu Rw 01 Kelurahan Jepara Surabaya). MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 11(3), 533–542. https://doi.org/10.26740/mathunesa.v11n03.p524-533

Dasantos, P. T., Dimiatri, H., & Husnah, H. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir dan Panjang Badan Lahir dengan Stunting pada Balita di Kabupaten Pidie. AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 6(2), 29. https://doi.org/10.29103/averrous.v6i2.2649

Devi Akib, R., Syahriani, & St. Nurbaya. (2022). Hubungan Panjang Badan Lahir dan Berat Badan Lahir Dengan Terjadinya Stunting Pada Balita Didaerah Lokus dan Non Lokus Stunting Dikabupaten Sidrap. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(3), 267–272. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v1i3.1080

Febriana Sari, Sinaga, M. M., Adethia, K., & M.E Marpaung, I. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting Di Puskesmas Talun Kenas Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(2), 12–17. https://doi.org/10.57151/jsika.v1i2.61

Hasanah, S., Masmuri, M., & Purnomo, A. (2020). Hubungan Pemberian ASI dan MP ASI dengan Kejadian Stunting pada Baduta (Balita Bawah 2 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam. Khatulistiwa Nursing Journal, 2(1), 13–21. https://doi.org/10.53399/knj.v2i1.18

Hatijar, H. (2023). The Incidence of Stunting in Infants and Toddlers. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(1), 224–229.

Indonesia, K. K. R. (2022). Buku kesehatan ibu dan anak. In Kementrian kesehatan RI.

Islami, I. A., Rohmah, N., & Utami, R. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa. 31, 1–10.

Java, W., Judiono, J., Priawantiputri, W., Indraswari, N., Widawati, M., Ipa, M., & Megawati, G. (2023). Faktor Determinan Panjang Badan Bayi Lahir Pendek sebagai Faktor Risiko Stunting di Jawa Barat Determinant. Amerta Nutrition, 7(2), 240–247. https://doi.org/10.20473/amnt.v7i2.2023.24

Kemenkes. (2017). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting, 42.

Kemenkes RI. (2020). Standar Antropometri Anak. In Kemenkes RI. https://doi.org/10.7476/9788575415894.0004

Kemenkes RI. (2022a). Kemenkes RI no HK.01.07/MENKES/1928/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–52.

Kemenkes RI. (2022b). Standar Alat Antropometri Dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1–33.

Kemenkes RI. (2023). Pengkajian dan Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir. Kemenkes RI.

Kurniati, R., Aisyah, S., Anggraini, H., Wathan, F. M., Studi, P., Kebidanan, S., Kebidanan, F., Keperawatan, D., Kader, U., & Palembang, B. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 60 Bulan. Aisyiyah Medika, 7, 11–23.

Laily, L. A., & Indarjo, S. (2023). Literature Review: Dampak Stunting terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(3), 354–364. https://doi.org/10.15294/higeia.v7i3.63544

Larasati, N. N. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017.

Lestiarini, S., & Sulistyorini, Y. (2020). Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian. Jurnal PROMKES, 8(1), 1. https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.1-11

Louis, S. L., Mirania, A. N., & Yuniarti, E. (2022). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. Maternal & Neonatal Health Journal, 3(1), 7–11. https://doi.org/10.37010/mnhj.v3i1.498

Maryanti, S., & Aisyah, A. (2018). Pentingnya Air Susu Ibu (Asi) Ekslusif Dan Menu Mpasi Yang Memenuhi Kriteria Gizi Seimbang. Al-Khidmat, 1(1), 25–34. https://doi.org/10.15575/jak.v1i1.3321

Maulidia, Nyoto, R. D., & Sukamto, A. S. (2015). Sistem Informasi KMS (Kartu Menuju Sehat)(Studi Kasus : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat). Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi (JUSTIN), 1(1), 1–6.

Merben, O., & Abbas, N. (2023). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (Mp-ASI) Dengan Kerjadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigudeg Tahun 2023. Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI, 7(2), 1–8.

Mufida, I. (2023). Hubungan Asupan Protein Pada Ibu Ketika Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Lokus Stunting Kabupaten Lombok Utara. In Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram (Vol. 5). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/

Murti, F. C., Suryati, S., & Oktavianto, E. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr)Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Desa Umbulrejo Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(2), 52. https://doi.org/10.26753/jikk.v16i2.419

Noviana, U., Haris, M., & Savira, D. Y. (2022). Analisis Faktor Riwayat Berat Badan Lahir, Panjang Badan Lahir, Asi Eksklusif, Dan Pola Nutrisi Pada Pada Kejadian Stunting. 141–147.

Nur Fitriana Zahra, Aena Mardiah, Musyarafah, & Artha Budi Susila Duarsa. (2023). Hubungan Pernikahan Usia Dini, Pengetahuan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Kejadian Stunting Di Desa Sukadana Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences, 2(1), 11–24. https://doi.org/10.59981/xrpdw987

Purnamasari, L. (2023). Mengenali Perawakan Pendek Abnormal Pada Anak. Cermin Dunia Kedokteran, 50(4), 221–226. https://doi.org/10.55175/cdk.v50i4.639

Purnamasari, M., & Rahmawati, T. (2021). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24-59 Bulan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 290–299. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.490

Rahmawati, V. E. (2020). Hubungan Panjang Badan Lahir Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 0-59 Bulan Di Kabupaten Jombang. Jurnal Kebidanan, 9(2), 44–48. https://doi.org/10.47560/keb.v9i2.250

Sari, C. K., & Sari, Y. (2023). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Holistik Jurnal Kesehatan, 17(8), 697–707. https://doi.org/10.33024/hjk.v17i8.12491

Sholihah, S. C. (2023). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Terhadap Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Dradah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 135–140. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/10859

Sinaga, T. R., Purba, S. D., Simamora, M., Pardede, J. A., & Dachi, C. (2021). Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Batita. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 11(3), 493–500. https://doi.org/10.32583/pskm.v11i3.1420

Sofiana, L. (2019). Program Pengabdian Masyarakat Stunting.

Sriani, N. M., Romantika, W., & Mayangsari, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Palangga. Ilmiah Karya Kesehatan, 01, 1–7. http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/2959

Sumartini, E. (2022). Studi Literatur : Riwayat Penyakit Infeksi Dan Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Mahardika, 9(1), 55–62. https://doi.org/10.54867/jkm.v9i1.101

Sutrio, & Lupiana, M. (2019). Berat Badan dan Panjang Badan Lahir Meningkatkan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 12(1), 21–29. https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM

Sutriwan, A., KurniawatI, R. D., Rahayu, S., & Habibi, J. (2020). Hubungan Status Imunisasi Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita: Studi Retrospektif. Journal Of Midwifery, 8(2), 1–9. https://doi.org/10.37676/jm.v8i2.1197

Syapitri, H., Amila, & Aritonang, J. (2010). Penelitian Kesehatan.

Syarial. (2021). Kenali Stunting Dan Cegah Dr. Syarial,SKM,M.Biomed.

Tebi, Dahlia, Eny Arlini Wello, Imran Safei, Rahmawati, Sri Juniarty, A. K. (2021). Literature Review Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting pada Anak Balita. Fakumi Medical Journal, 1(3), 237–238.

Trisiswati, M., Mardhiyah, D., & Maulidya Sari, S. (2021). Hubungan Riwayat Bblr (Berat Badan Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Pandeglang. Majalah Sainstekes, 8(2), 061–070. https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2096

Tsasbita, N., Adila, H., Dewi, R., Sari, P., Indriyani, R., Lampung, U., Kesehatan, P., & Karang, T. (2023). Analisa Komplikasi Penyakit Infeksi Dan Riwayat Berat-Panjang Badan Saat Lahir Pada Kejadian Stunting Balita Di Indonesia. 16(1), 149–166.

Vasera, R. A., & Kurniawan, B. (2023). Hubungan Pemberian Imunisasi Dengan Kejadian Anak Stunting Di Puskesmas Sungai Aur Pasaman Barat Tahun 2021. Jurnal Kedokteran STM (Sains Dan Teknologi Medik), 6(1), 82–90. https://doi.org/10.30743/stm.v6i1.376

Waafiroh, B., Iriyani, E., & Sejati, A. (2023). Pengaruh Berat Dan Panjang Badan Lahir Rendah Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-5 Tahun. Jurnal Ilmu Kebidanan, 10(1), 7–13. https://doi.org/10.48092/jik.v10i1.216

Wahyuningrum, E. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir Panjang Badan Lahir dan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian stunting di Puskesmas Gatak. The Indonesian Journal of Health Science, 12(1), 51–56. http://eprints.ums.ac.id/88878/

Wandini, R., Rilyani, & Resti, E. (2021). Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(2), 274–278. http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4382/

WHO. (2024). Child growth standards. WHO. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/length-height-for-age

Winowatan, G., Malonda, N. S. H., & Punuh, M. I. (2017). Hubungan antara berat badan lahir anak dengan kejadian stunting pada anak batita di wilayah kerja puskesmas sonder kabupaten minahasa. Jurnal Kesma, 6(3), 1–8.

Wulandari, I., Rohmah, N., & Yulis, Z. E. (2023). Hubungan Berat Badan Lahir dengan Perawakan Pada Balita. Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia, 1(9), 1278–1285.

Yulianto, A., & Yusnita. (2022). Status vaksinasi dengan kejadian stunting pada anak di bawah tiga tahun. 16(5), 448–455.

Yuningsih, Y., & Perbawati, D. (2022). Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stunting. Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 48–53. https://doi.org/10.56013/jurnalmidz.v5i1.1365

Yusuf, W. H. (2022). Faktor Resiko Stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia. RCS Journal, 2(1), 34–45.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v5i7.18873

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler