Pembuatan Minuman Instan Bir Pletok Dalam Etnofarmasi Untuk Masuk Angin Dan Pegal Linu Di Desa Kiarajangkung Kabupaten Tasikmalaya

Richa Mardianingrum -  Program Studi farmasi Universitas perjuangan, Indonesia
Nitya Nurul Fadilah* -  Lembaga Penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Perjuangan, Indonesia
Mida Hamidah -  Etnolian, Indonesia
Yunia Sarwatiningsih -  Universitas perjuangan Tasikmalaya, Indonesia

ABSTRAK

 

Bir pletok merupakan minuman khas betawi yang biasa digunakan untuk menghangatkan badan. Komponen utama bir pletok adalah jahe dan kulit kayu secang. Secara etnofarmasi, jahe sering digunakan untuk menghangatkan badan, mengatasi masuk angin, pegal linu, batuk, mual, dan menjaga imun tubuh, sedangkan kulit kayu secang merupakan salah satu bahan rempah-rempah mempunyai khasiat antioksidan tinggi sehingga sangat cocok digunakan untuk mengatasi gejala inflamasi. Tujuan pengabdian masyarakat di Desa Kiarajangkung Kabupaten Tasikmalaya ini menggali potensi alam yang sangat kaya terutama penghasilan rempah-rempah seperti jahe, kayu secang, lengkuas, untuk diproduksi lebih lanjut sebagai minuman Kesehatan siap saji. Metode pembuatan minuman serbuk instan bir pletok berupa sosialisasi, pelatihan pembuatan minuman instan dan cara pengemasannya. Hasil yang diperoleh nanti dapat menjadi suatu solusi supaya masyarakat dapat lebih praktis dalam penggunaannya dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan mentahnya. Masyarakatpun selain sehat juga dapat melaksanakan kegiatan UMKM guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kiarajangkung

 

Kata kunci: Bir Pletok, Desa Kiarajangkung, Kabupaten Tasikmalaya

 

ABSTRACT

 

Pletok beer is a typical Betawi drink that is usually used to warm the body. The main components of pletok beer are ginger and secang bark. In ethnopharmaceutical, ginger is often used to warm the body, treat colds, aches, and pains, coughs, nausea, and maintain body immunity, while the bark of secang is one of the ingredients of spices that have high antioxidant properties so it is very suitable to be used to treat inflammatory symptoms. The goal of community service in the Kiarajangkung Village, Tasikmalaya Regency, is to explore the very rich natural potential, especially the income of spices such as ginger, secang wood, galangal, to be further produced as ready to eat health drinks. The method of making instant powdered drink beer pletok is in the form of socialization, training in making instant drinks, and how to pack them. The results obtained later can be a solution so that people can be more practical in their use and have a higher selling value than the raw material. Besides being healthy, the community can also carry out UMKM activities to improve the welfare of the people of Kiarajangkung Village.

 

Keywords: Pletok beer, Kiarajangkung Village, Tasikmalaya Regency

Kata Kunci : Bir Pletok, Desa Kiarajangkung, Kabupaten Tasikmalaya

  1. Astriana, A. (2018). Efektivitas Pemberian Rebusan Air Jahe Terhadap Penurunan Mual Dan Muntah Ibu Hamil Trimester 1 Di Wilayah Kerja. Jurnal Kebidanan Malahayati. ejurnalmalahayati.ac.id. Retrieved from http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/download/649/591
  2. Febriani, Y., Hesti, R., Winingsih, W., Aulifa, D. L., & Permatasari, A. (2018). Potensi Pemanfaatan Ampas Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) sebagai Obat Analgetik. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 1(1), 57-64.
  3. HD Setyaningrum dan C Saparinto. (2013). Jahe. Penerbit: Penebar Swadaya. Depok, Indonesia.
  4. Hanief, S. (2013). Efektivitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus viridans. Jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (pp. 1–61).
  5. Ishartani Dwi, Kawiji, Lia Umi Khasanah. (2012). Produksi Bir Pletok Kaya Antioksidan. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 5 (2), 32-39.
  6. Manel Amri. (2016). In Vitro Anti-hydatic ang Immunomodulatory Effects of Ginger and [6]-gingerol. Asian Pasific Journal of Tropical Medicine. 9(8), 749-756.
  7. N. P. A. I. Artania*, I K. G. G. G. Harta, G. W. A. P. Pratama, N. P. A. S. Ayu, I. G. A. P. Sukmarani dan C. I. S. Arisanti. (2020). Optimasi Propilenglikol Dalam Sediaan Sirup Obat Batuk Ekstrak Rimpang Jahe. JURNAL KIMIA (JOURNAL OF CHEMISTRY) 14 (2),182-187.
  8. Rahmadani, N., Ruslan, R., & Satrimafitrah, P. (2018). Penerapan Metode Ekstraksi Pelarut Dalam Pemisahan Minyak Atsiri Jahe Merah (Zingiber officinale Var.Rubrum). KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 4(1), 74–81. https://doi.org/10.22487/kovalen.2018.v4.i1.10186
  9. Sari Ramdana dan Suhartati. (2016). SECANG (Caesalpinia sappan L.): Tumbuhan Herbal Kaya Antioksidan. Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar. Info Teknis EBONI. 13(1), 57 – 67.
  10. Subehan Lallo, Muhammad Mirwan, Adrianti Palino, Nursamsiar Nursamsiar, Besse Hardianti. (2018). Aktivitas Ekstrak Jahe Merah Dalam Menurunkan Asam Urat Pada Kelinci Serta Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Bioaktifnya. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 5(1), 271-278.