Pendampingan Kader Posyandu Tentang MP-ASI Di Kelurahan Kalumpang Kota Ternate

Siska Nawang Ayunda Maqfiro -  Poltekkes Kemenkes Ternate, Indonesia
Irmasanti Fajrin* -  Poltekkes Kemenkes Ternate, Indonesia
Anira Sukmah -  Poltekkes Kemenkes Ternate, Indonesia

ABSTRAK

 

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak adalah dengan memberikan makanan yang terbaik. Jika bayi usia 6-24 bulan tidak memperoleh cukup gizi dari MP-ASI, maka akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kurang gizi. Berdasarkan hasil pengkajian gizi Balita yang dilakukan sebelumnya ternyata masih dijumpai beberapa masalah gizi khususnya pada kelompok umur anak dibawah usia dua tahun (Baduta). Penyebab utamanya adalah masih terbatasnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI. Kader Posyandu yang selama ini sudah berperan aktif dirasakan masih lemah dalam memberikan edukasi ASI dan MP-ASI. Padahal kader Posyandu sangat potensial perannya sebagai agen perubahan. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu penerapan pendampingan kader sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam mengedukasi MP-ASI dan melanjutkan informasi pada ibu Baduta. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan pendampingan. Sasaran pengabdian masyarakat adalah 12 orang kader di Kelurahan Kalumpang Kecamatan Ternate Tengah Kota Ternate. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diperoleh peningkatan hasil pengetahuan dan keterampilan para kader tentang MP-ASI. Hasil observasi saat pendampingan kader ketika memberikan edukasi kepada ibu baduta terlihat proses yang terjalin dua arah dan kader memberikan edukasi tentang MP-ASI dengan baik. Hasil yang baik pun ditunjukkan kader ketika dapat mendampingi ibu mengolah dan menyajikan MP-ASI sesuai dengan usia bayi dan memenuhi unsur gizi seimbang.

 

Kata Kunci:  Pendampingan; Kader; MP-ASI

 

 

ABSTRACT

 

One of the efforts to improve children's health and nutrition is to provide the best food. If the baby aged 6-24 months does not obtain enough nutrition from MP-breast milk, it will result in growth disorders and malnutrition. Based on the results of nutrition studies carried out previously, there were still some nutritional problems, especially in the age group of children under the age of two years (Baduta). The main cause is the limited knowledge of mothers about the provision of MP-breast milk. Posyandu cadres who have played an active role are still weak in providing breast milk and MP-ASI education. In fact, Posyandu cadres have a potential role as agents of change. The purpose of this Community Service activity is the application of cadre assistance so as to increase the knowledge and skills of posyandu cadres in educating MP-ASI and continuing information on Baduta's mother. The methods used are lectures, discussions, and mentoring. The target of community service is 12 cadres in The Village Kalumpang District Ternate Central Ternate City. The result of community service was obtained to increase the results of knowledge and skills of cadres about MP-ASI. The results of observation when mentoring cadres when providing education to clown mothers are seen as a two-way intertwined process and cadres provide education about MP-BREAST MILK well. Good results are also shown by cadres when they can accompany mothers to process and present MP-breast milk according to the age of the baby and meet the nutritional element of balanced.

 

Keywords:  Mentoring; Cadre; MP-ASI

Kata Kunci : Pendampingan; Kader; MP-ASI

  1. Amperaningsih, Y., Sari, S. A., & Perdana, A. A. (2018). Pola Pemberian MP-ASI pada Balita Usia 6-24 Bulan. Jurnal Kesehatan, 9(2), 310-318.
  2. Arini, F. A., Sofianita, N. I., & Ilmi, I. M. B. (2017). Pengaruh pelatihan pemberian MP ASI kepada ibu dengan anak Baduta di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok terhadap pengetahuan dan perilaku pemberian MP ASI. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 13(1), 80-89.
  3. Depkes RI. 2012. Penuhi Kebutuhan Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
  4. Didah, D., Bestari, A. D., & Nirmala, S. A. (2020). Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu Di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 3(1), 199-205.
  5. Heryanto, E. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2 (2), 141-152.
  6. Iswarawanti, D. N. (2014). Kader Posyandu: Peranan Dan Tantangan Pemberdayaannya Dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak Di Indonesia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 13(04), 1–53.
  7. Kemenkes. RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA.
  8. Nababan, L. (2018). Pemberian MPASI Dini Pada Bayi Ditinjau dari Pendidikan dan Pengetahuan Ibu. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah. Vol 14, No. 1, Juni, pp. 32-39.
  9. Setyoadi, Ahsan, & Abidin, A. Y. (2013). Hubungan peran kader kesehatan dengan tingkat kualitas hidup lanjut usia. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1(2), 183–192.
  10. Wardiyah, A., Wandini, R., & Suryani, S. (2018). Penyuluhan pentingnya asi eksklusif di posyandu mawar pekon sidomulyo wilayah kerja puskesmas pagar dewa lampung barat tahun 2017. Jurnal kreativitas pengabdian kepada masyarakat, 1(1).